Azka diikuti Via masuk ke dalam bandara. Keduanya terlihat saling merangkul mesra.
"Kau tunggu sebentar, aku akan membeli minuman!" Ujar Azka meminta Via menunggu di kursi. Dia menunjuk coffe shop di depan sana.
"Biar aku saja!" Balas Via. Azka menolak tawaran Via dka bersikeras untuk membeli sendiri kopinya.
"Kau mau minum apa?" Tanya Azka.
"Aku kopi dingin saja. Sepertinya kepala ku butuh penyegaran!" Balas Via sembari mengayunkan kepala pelan.
"Hahaha.. kau butuh penyegaran?" Tanya Azka. Pertanyaan yang aneh. Via mengangguk. Azka mendekatkan telinganya lalu berbisik.
"Sabar yaa.." ujarnya menggoda. Dasar pria itu. Apalagi kalau bukan berpikiran mesum.
"Kenapa wajahmu merah. Kau pasti berpikir yang macam macam ya!" Ujar Azka menduga. Via segera menggeleng. Padahal dia yang mulai tapi dia balik menuduh. Dasar.
"Kau yang mulai! Kenapa aku yang salah.." ujar Via membela diri. Tawa kecil.azka terdengar lucu.