Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 30 - Malam yang dilewati tl

Chapter 30 - Malam yang dilewati tl

BEY

Setting : Suasana maskulin terlihat jelas dari ruangan apartment milik Reo, sofa simple dengan karpet di lantai, rak kayu kecil dengan beberapa buku tertata rapi, Bey masuk dengan mata yang menyapu ruangan

-

-

-

Kami memesan makanan siap saji, di sela perjalanan. Reo mengemudikan mobilnya dengan santai. Kami larut menikmati musik yang mengalun dari radio, sesekali Reo ikut bernyanyi pelan

" Bey ayo dong nyanyi " Aku menggeleng, yang benar saja aku belum pernah bernyanyi di depan orang lain, Reo mencubit pipi ku gemas. Aku memicingkan mata membalas godaanya, ah wajahnya itu, aku masih tak percaya kini dia sudah menjadi kekasih ku

Dia mendekatkan wajahnya mencium pipi ku sekilas. Ini bukan kali pertama skinship kami, tapi tetap saja membuat ku tersipu

" hey, lihat ke depan ! " selaku diantar ciuman hangat nya

" hehehe.. aku terlalu senang sayang " aku sedikit merasa aneh dengan kata ' sayang ' yang membuatku merinding, tapi Reo mengucapkannya dengan sangat enteng dan bibirnya yang tak henti mengembang

Reo memasuki parkiran apartment nya, kami akan menghabiskan malam bersama kali ini. Ini keinginan kami, aku dan Reo, aku ini bukan anak kecil lagi kan ! bukan saatnya lagi untukku menjalin hubungan yang kaku, aku sudah merasa dewasa kini

Sebenarnya ada rasa takut di dalam hatiku, ada sedikit keraguan di sana, nama Mario sesekali melintas dalam pikiran ku, walau aku berusaha mengabaikannya, ck ! dia lagi

Sudah berapa tahun berlalu, ini salah mu Mario, kenapa kamu selalu hilang. Jangan datang dan marah pada ku, semua ini salahmu, jangan salahkan aku ataupun Reo! pikiran ku berdebat sendiri

" Ayoo masuk " Reo menggandeng bahu ku menuntun masuk ke apartemennya aku memandangi sekeliling ruangan yang cukup wah untuk ku, dia bahkan tinggl sendiri di ruangan yang nyaman ini.

" hey, ini bukan kali pertama loh " goda Reo menyenggol hidung ku dengan ujung jarinya, dia mengedip menggoda dan senyumnya mengembang jahil, ah iya aku jadi ingat kejadian yang berlalu

Aku mendaratkan diri di sofa , Reo mengambil sesuatu di kulkas

" Mau eskrim ? " Aku mengangguk menerima tawarannya

Reo menyuguhkan semangkuk eskrim stroberi di hadapan ku dengan segera kuraih dan kucicipi. Dia duduk di bawah kakiku, mendaratkan bok*ng nya di karpet lantai, tangannya bersandar di pangkuan ku

Kami menonton televisi beberapa saat, sampai aku selesai menikmati eskrim pemberiannya

" Mau lagi ? " tawaran Reo ku tolak aku turun turut merebahkan diri di karpet , duduk sejajar dengan Reo. Dia menatapku sedikit heran

" Mau ngemil ? " tangannya segera membuka bungkusan cemilan yang tadi di beli bersama, Reo mengambil stik cokelat dan menggigit ujungnya. Aku masih memperhatikan wajah Reo dengan seksama

aku tak percaya pria ini menjadi kekasih ku malam ini

Kadang aku tersenyum kecil tidak mampu percaya dengan perjalanan cinta ku, senyuman kecil yang getir, dalam hati aku mengingat Mario tapi wajah pria di hadapan ku ini juga sangat menyenangkan, senyumnya manis, wajahnya rupawan dan sorot matanya tajam, alisnya yang tebal dan tingkahnya juga menggemaskan

Aku sangat bingung pada hati ku jika harus memilih, mungkinkah Reo bisa mengisi penuh hati ku yang lama kosong ? aku hanya ingin seseorang yang selalu ada untuk ku

" Hei jangan bengong ! " suara Reo menyadarkanku. bibirku tersenyum tipis menatap sorot mata penuh selidik milik nya, dia mungkin sadar apa yang ada dalam pikiran ku

aku tidak ingin pria ini merasakan kecemasan dan kegalauan dalam hati ku, itu akan membuatnya terluka

" Kamu malam ini juga lain dari biasanya. Kamu terlihat sangat tampan dan berkarisma " seloroh ku sambil meraih stik coklat di tangan Reo lalu tertawa kecil, aku memang terpesona padanya malam ini

" heeee, jangan menggoda yaaa " balasnya menghampiri ku yang sudah kembali duduk di sofa, tangannya menggelitik perut ku, wajahnya mencari wajah ku yang tertunda mengunyah stik cokelat

" hahahaa ... ampun ampun , ampun ... " aku tidak tahan lagi menahan rasa geli, Reo menggelitiki ku tanpa ampun

" bilang Reo tampan dulu seratus kali " ancamnya dengan suara imut

" iya iya , Reo tambban hahaa tampan .. tampan .. " Reo terkekeh, dia menghentikan klitikannya membuat aku segera mengatur nafas lelah

" capee .. " gumam ku mengurut dada

Reo melirik ke arah ku dengan sorot mata tajam milik nya, dia memang memiliki sudut mata yang menukik , tangannya bersiap seolah akan menggelitik lagi membuat aku selalu waspada

" Ayo selfi " Reo menjangkau hp nya dan memasang kamera

" kita foto, hari pertama jadian ! " Aku mengangguk setuju , kami membuat beberapa gaya dari yang elegan, lucu absurd dan berbagai macam lainnya

" ini lucu ! " tunjuk Reo melihat pose kami yang membuka lubang hidung. Kami terkekeh bersama .

" Kamu yakin ga mau pulang ? " Reo meyakinkan keinginanku, aku memasang wajah seperti berpikir, wajahnya menanti jawaban ku

Aku menggeleng, tangannya terbuka lebar memelukku lagi, dia sesenang ini ?

" Ayo ganti baju, pakai baju ku .. " Reo berdiri melangkah ke kamarnya. Dia berjongkok mencari baju di lemarinya, dia mencari yang paling pas untuk ku meninggalkan aku yang masih terus menatap langkah santainya

Diam diam dengan langkah mengendap aku menyusul Reo ke kamar, berdiri di belakang punggung nya

" HEI !! " aku mengagetkannya dan dia cukup terkejut juga hehe.. Dia mencubit pipiku gemas, aku tertawa terbahak bahak melihat dia yang melonjak karena tingkah usil ku

" ayoo ganti baju duluu " paksa Reo menarik tanganku, Reo memberikan kaos dan celana tranning. Aku membuka lipatannya

" ini terlalu besar " gumamku merengek manja, aku hanya akan memakai kaosnya saja pikir ku, Itu sudah seperti daster di badan ku

Reo melepas jas dan kemejanya , dia meraih kaos, badannya membelakangiku. Dia tidak sadar saat ini aku bisa melihat jelas lekuk punggungnya, bahunya yang lebar yang dengan mudahnya memakai kaos tapi dia tidak mengganti celana bahannya (sayang sekali penonton kecewa)

Aku menjangkau risleting di punggungku, sayang sekali tanganku tidak bisa menggapainya, posisinya terlalu jauh dari tangan ku

" butuh bantuan ? " Aku menoleh mendapati wajah Reo di belakang punggung ku, dia tersenyum

Aku mengangguk menerima tawaran Reo. Aku merapihkan semua rambut ke samping mempermudah Reo membuka risleting belakangku

sreeettt....

Ristletingnya lumayan panjang mungkin hampir ke bok*ngku, tangan Reo memegang pinggang ku menahan gaun yang akan melorot jatuh, punggungku jelas terbuka di belakang sana

Reo memutar pinggangku hingga kami berhadapan. Saling bertatapan dalam. Aku melihat pantulan diriku di dalam sorot matanya, kedua mata kami sudah bisa mengerti akan gejolak di hati masing masing

" Reo, aku ingin selalu mengingatmu .. " ujar ku tak jelas karena pesona senyum nya

" aroma rasa stoberi " gumamnya menggoda ku sambil menghirup nafas ku

" jadilah milikku Bey, selamanya ... " Bisiknya menggoda di telinga ku, tangannya menyentuh tangan ku menggenggam erat, dan memberi ciuman hangat diatas punggung tangan ku, sorot matanya kian jelas menusuk ke dalam mata ku, bibirnya yang perlahan mengembang lepas dari punggung tangan ku

" Ingat selalu ini aku Reo ! " gumamnya dengan mata seperti berkaca kaca

Aku terdiam sebentar lalu memeluk tubuh Reo, wajahnya tenggelam di dada ku. Perasaanku bergemuruh tak tahu arah

" Bey, i love you .. " gumamnya lirih

Kami tenggelam dalam hangatnya malam itu. Aku tau dihatiku masih ada dirimu dan dia tau kau tak akan pernah bisa aku lupakan tapi kami ingin bahagia dengan kebersamaan seperti ini

Semoga kau juga bisa selalu bahagia walau kau kini entah dimana, maafkan aku yang tak bisa sabar lagi menanti mu, maaf kan aku yang melupakan janji kita, maafkan aku tak bisa menjadi wanita terbaik untukmu, Mario

Reo menciumi sepanjang kulit belakang ku, dia menelusuri punggung ku dengan kecupan lembutnya, hingga gaun yang ditahan oleh tangannya terjatuh ke lantai, membuat tubuh ku terlihat jelas di depan matanya. Telapakku mencoba menutupi dada sebisa ku, tapi sentuhan telapak Reo membuatku lupa bahwa aku juga sudah larut dalam rangsangannya yang kian dalam, kami memulai lagi kejadian yang lalu dengan penuh kesadaran

Reo sekali lagi menggodaku dia tidak ingin aku tidur malam ini, tangannya masih saja menyentuh lembut kulit ku

izinkan aku mencintai sekali lagi, aku ingin bahagia seperti pasangan lainnya, yang bisa menghabiskan waktu bersama, melawati malam hangat berdua, aku hanya ingin menjalani perasaan hangat seperti ini sekali lagi