"Rahel kakak sudah bilang jangan mencariku, kenapa kau tak sabar sih!" Zian menarik tangan Rahel sedikit kasar, gadis itu terduduk di sofa apartment kakaknya. Rahel baru saja diantar oleh Ailee begitu mereka sadar jika Zian sudah kembali ke rumahnya
Rahel hanya berdiam diri tak berani menjawab kalimat kesal Zian, dia menunduk dengan memegang ujung blus
"Bagaimana kau bisa sampai ke sini?" tanya Zian dengan nada jengkel bercampur cemas
"maaf ka, aku mendapat alamat kakak dari ibu kost, dan dia juga yang memesankan taksi untukku" ucap Rahel lirih, Zian menghembus nafas lega. Zian mengambil duduk di sebelah Rahel, pria itu menyentuh lembut rambut adik kecilnya
"kau jangan seperti ini, bagaimana jika hal buruk terjadi lagi padamu" suara Zian seperti bergetar, dia memeluk Rahel, pria itu mengganti wajah tegangnya seketika. Sekarang dia terlihat cemas akan keadaan Rahel
"maaf kak, aku sangat merindukan kakak" bisik Rahel di pelukan Zian