Chereads / THOMAS & HARSHA / Chapter 1 - Jalang

THOMAS & HARSHA

🇮🇩SalsabilaNFH
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Jalang

Kota besar di negara Indonesia menjadi tempat menetapnya seorang billionaire muda . Pria arogan , pemaksa dan penuh dengan kegelapan . Thomas Keif Russel . Billionaire yang sangat terkenal hingga mancanegara . Selain tampan Thomas juga mempunyai kharismatik yang tinggi .

Langit kota Jakarta terlihat mendung dan rintik rintik air hujan membasahi mobil sport yang baru saja memasuki pekarangan mall. Mobil Lamborghini berwarna silver . Seorang pria dan seorang wanita sexy keluar dari dalam mobil sambil bergandengan tangan . Banyak paparazi yang memotret mereka . Pasalnya yang sedang wanita itu gandeng adalah seorang billionaire muda yang sangat terkenal .

Thomas dan wanita itu masuk ke dalam mall . The Keif Russel . Mall tersebut milik Thomas . Thomas membawa wanitanya ke sebuah butik yang terkenal . Setiap pakaian yang mereka produksi selalu di rancang sesuai kemauan pemesan .

Thomas sudah berhasil membangun mall sebesar ini karena kerja keras-keras selama ini . Bukan hanya mall , vila , Mension , mobil sport , jet , pesawat dan pulau pribadi sudah ia miliki . Karena ketekunannya dalam bekerja Thomas berhasil mencapai semua yang ia inginkan harta , tahta maupun seorang wanita .

Surat kabar dan televisi tahun ini memberitakan seorang pria tampan dan sangat gagah yang berhasil menguasai pasar dagang di Jakarta maupun negara lain . Selain membuka cabang di Indonesia Thomas juga membuka cabang di manca negara seperti Inggris , Spanyol , Amerika , Brazil , Argentina , Jerman , Italia , Belanda , Belgia dan masih banyak lagi . Karena banyak cabang perusahaan yang Thomas punya Thomas selalu pulang pergi ke luar negri . Bekerja keras tak membuatnya pantang menyerah , walaupun pernah drop Thomas langsung semangat lagi untuk bekerja .

Thomas mendorong pintu kaca dan para pekerja menundukkan kepalanya begitu Thomas memasuki butik miliknya . Keif Russel nama toko tersebut tercantum pada pakaian para pekerja . Thomas hanya tersenyum miring , semua orang takut dan kagum terhadapnya .

" Apa ada baju keluaran terbaru " pekerja bernama Tasya hanya menggeleng . " kami belum melakukan pengiriman ulang nona " sambil menunduk Tasya menjawab pertanyaan yang diajukan Stefi Almira . Wanita yang Thomas bawa ke butik . Bukan wanita tapi Stefi adalah seorang pelacur yang Thomas sewa untuk melampiaskan nafsu bejatnya .

" Cepatlah Stefi jangan bertele-tele " Thomas sudah mulai bosan berada di mall karena banyak paparazi yang memotret dirinya .

" Thomas aku tidak mau di mall ini , yang lain saja " Stefi menarik narik lengan jas yang Thomas kenakan . Ulahnya membuat Thomas geram dan menepisnya dengan kasar .

" beli atau tidak sama sekali " tangannya sudah terkepal ingin memberi bogem mentah pada Stefi . Banyak paparazi yang akan memotretnya di sini . Ucapan datar dan dingin Thomas berhasil meluluhkan hati Stefi yang sekeras batu .

" ya baiklah " sambil menggerutu dan mengumpat Stefi memilih dan melihat lihat pakaian yang akan ia beli . Stefi selalu saja membeli pakaian terbuka karena menurutnya pakaian terbuka itu bagus dan menarik perhatian . Dasar jalang .

" Cepatlah !! " Thomas yang geram berteriak di dalam toko . Untung saja toko kedap suara hingga yang berada di luar tidak akan mendengar teriakan yang begitu tegas dan kencang .

" Sudah " Thomas dan Stefi berjalan ke arah kasir dan membayar belanjaan yang Stefi tenteng di tangannya . Sekitar sepuluh pakaian sexy dan mahal sudah ada di meja kasih kini penjaga kasir sedang menghitung belanjaan.

" Jadi semuanya 1.200.000." Thomas segera memberikan Amerikan expres kartu berwarna hitam yang menyimpan begitu banyak uang .

Thomas dan Stefi menuruni eskalator dengan bergandengan tangan mereka terlihat sangat mesra dan romantis . Thomas berjalan ke arah sebuah kafe ternama di mall Keif Russel . Kafe yang sering ia kunjungi bersama sahabatnya .

Thomas duduk dan Stefi duduk di hadapan Thomas dengan tersenyum . Thomas tersenyum walaupun dalam hatinya ia mengumpat ini Stefi . ' dasar jalang murahan ' .

" Thomas aku sudah sangat lapar karena kita tadi habis ... " Stefi mengedipkan matanya dengan genit dan Thomas tersenyum dengan lebar .

Seorang pelayan datang dan memberikan menu , setelah menu yang mereka tentukan pelayan pergi untuk menyiapkan makanan pesanan mereka . Setelah acara makan siang romantis Thomas dan Stefi pergi ke parkiran untuk mengambil mobil Lamborghini Aventador. Mobil yang seharga selangit .

Dalam perjalanan Stefi yang tadinya merasa tak mau membeli baju tersebut .tapi , sekarang malah terlihat bahagia karena mendapat pakaian baru . Stefi memeluk lengan kekerasan Thomas dengan posessive .

Sesampainya di rumah , Thomas segera melangkahkan kakinya menuju Mension besar dan megah ini . Mension yang menyimpan begitu banyak kenangan . Sambil mendesah ia menghembuskan nafas-nya dengan lembut .

Stefi duduk di dekat Thomas dan mengajak Thomas untuk melakukan hubungan intim kembali . Tapi Thomas menolak . " punya mu sudah tak senikmat pertama kali aku mencobanya " ucapan Thomas begitu menyakiti hati Stefi . " punyaku masih enak ko , ayo dong " Stefi terus saja membujuk rayu Thomas agar mau melakukan hubungan intim lagi bersamanya .

Thomas mendorong Stefi yang duduk di pangkuannya , karena kerasnya dorongan Stefi terjelembab ke lantai dan mengaduh kesakitan . " aku bosan dengan mu , aku ingin mengganti pelacurku " ucapan Thomas berhasil menarik perhatian Stefi yang sedari tadi terarahkan pada bokongnya yang sakit .

" kau tidak boleh bersama wanita lain Thomas " Stefi tak terima ia marah , sudah malam Thomas dan Stefi bersama .

" memangnya kau siapa " Thomas berdiri dengan engkuh . " aku kekasih-mu Thomas " ucapan Stefi mengundang senyuman miring Thomas .

" apa kau bilang kekasih ? " sambil menaikkan alisnya Thomas mengatasi Stefi dengan tatapan mengejek .

" Jadi selama ini aku hanya ... " Stefi sudah mulai terisak pasalnya ia memberikan keperawanannya kepada Thomas . Stefi sangat senang begitu Thomas memperlakukannya dengan lembut dan penuh kasih sayang tapi sekarang semuanya berbalik .

" ya kau hanya gadis bodoh , kau penghangat ranjangku dan pemuas nafsuku " ucapan Thomas begitu menyayat hati Stefi . Stefi langsung melayangkan tamparan yang rapat mengenai pipi sebelah kiri Thomas . Thomas terkekeh .

Thomas menampar balik Stefi dan karena tamparannya Stefi sampai jatuh dan sudut bibirnya mengeluarkan darah . " berani sekali kau menamparku hah ! " Thomas naik pitam , wanita pertama yang berani menamparnya . Thomas tak akan diam , Thomas pun membalas perlakuan Stefi kepadanya .

" tanganmu itu kotor jalang " ucapan Thomas membangkitkan keberanian Stefi yang sedari tadi sudah menciut karena Tempatan keras yang Thomas layangkan .

" kau yang membuat tangan ini kotor brengsek " ucapan Stefi tak berhasil membangunkan kemarahan Thomas .

" sekarang keluar dari rumahku " Thomas menunjuk kearah pintu yang terbuka dan mempersilahkan Stefi untuk pergi . " dan bawa barang barangnya " Thomas kembali kepada Thomas yang dingin dan arogan .

Stefi mengambil barang barang yang di simpan di kamarnya . Stefi melangkahkan kakinya keluar dari Mension megah milik Thomas dengan perasaan kecewa dan marah .

Beberapa menit kemudian Thomas merasa bosan berada di Mension megah ini . Ia berjalan ke rahim parkiran dan membuka pintu mobil Lamborghini Aventador berwarna silver . Dan melajukan mobilnya dalam kecepatan rata- rata dan membelah kota Jakarta di sore hari .

Thomas memarkirkan mobilnya di sebuah club' malam miliknya Baby Russel , club' malam miliknya juga . Thomas bergegas menuju lantai tiga dimana ruang kekuasaannya berada . Thomas mendudukkan bokongnya pada singgle sofa . Dan menatap langit - langit .

Will berkata ada barang baru Thomas tak tahu minuman , obat obatan tau seorang wanita yang mereka culik dari berbagai manca negara . Karena Stefi berasal dari negara Belgia mereka menculiknya dengan cara membiusnya .

Thomas tak sabar menerima barang baru dan mencicipinya dan seketika pikiran liarnya langsung beraksi layaknya pahlawan . Pahlawan mesum ! .