Akademi Seni Bluestone, merupakan akademi favorit murid-murid pecinta seni di Kota A. Bukan rahasia umum, Akademi Seni Bluestone selalu melahirkan para jenius seni di setiap bidangnya. Seleksi ketat dan syarat masuk yang berat menjadikan akademi ini tempat berkumpulnya para jenius seni.
Kyralisa Young, gadis ini menjadi salah satu murid yang beruntung mendapatkan "golden ticket" untuk bersekolah di akademi ini. Atau mungkin akademi inilah yang beruntung bisa memiliki Kyra sebagai salah satunya. Kenapa ?
Kyra sebelumnya merupakan murid lulusan Akademi Seni Draviant. Akademi Seni Draviant berbeda dengan akademi umumnya. Akademi ini adalah akademi spesial yang hanya merekrut jenius dari para jenius. Yang membuat akademi ini spesial adalah sistem pembelajaran mereka. Para pengajar hanya memberikan kelas pada murid yang ingin saja, sekolah membebaskan muridnya untuk mengikuti kelas atau belajar sendiri melalui fasilitas-fasilitas yang telah disiapkan akademi. Penentu kelulusan mereka bukan dilihat dari absensi atau tugas-tugas seperti akademi umumnya, melainkan dari hasil tes yang diadakan setiap bulannya. Akademi memberi waktu tiga tahun untuk murid-muridnya. Dalam kurun waktu itu mereka harus bisa lulus standar nilai akademi atau mereka akan dikeluarkan. Tapi jika nilai mereka cukup tinggi mereka bisa diluluskan kapan saja. Bahkan untuk mereka yang stabil mendapatkan nilai tinggi dapat lulus hanya dalam kurun waktu enam bulan saja, seperti Kyra contohnya. Kyra merupakan salah satu murid yang lulus hanya dalam kurun waktu enam bulan saja. Tentu saja hal itu tidak mudah, Kyra harus berusaha berkali-kali lipat lebih dari murid lainnya.
Keistimewaan lain dari akademi ini adalah lulusannya bisa memilih untuk melanjutkan study ke akademi lainnya atau bisa langsung masuk agensi-agensi seni untuk memulai debutnya. Sebagian besar dari mereka memilih memulai karir seni, umumnya hanya mereka yang lulus kurang dari dua tahun yang masih memilih melanjutkan study mereka karena ingin sedikit "bernapas" setelah berusaha keras mengejar nilai. Mereka juga bisa mempersiapkan karir mereka lebih santai tanpa tekanan di akademi lanjutan mereka.
Setelah lulus dari Draviant, Kyra memilih untuk melanjutkan ke Bluestone karena dia ingin sedikiti beristirahat dan lebih memperdalam kemampuan seninya. Selain itu, Bluestone juga lebih memberi ruang pada lulusan Draviant dan tidak terlalu menekan mereka dibanding murid lain umumnya karena mereka tau betapa jeniusnya murid-murid ini. Mungkin ini terdengar aneh, namun sebenarnya Kyra adalah gadis yang sedikit awkward dan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Dia membutuhkan waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan linkuangan barunya dan dia juga sulit dekat dengan orang baru. Impian Kyra adalah menjadi seorang musisi. Untuk seseorang yang mengejar karir di bidang ini, tentu saja sedikit sulit. Ini juga menjadi salah satu alasan dia memilih study lagi sebagai alternatif terapi untuk menyembuhkan "penyakitnya" ini dengan belajar bergaul dengan lingkungan barunya disini.
Kyra melangkahkan kakinya memasuki area Akedemi Bluestone. Kelas akan dimulai tiga puluh menit lagi, Kyra sengaja datang lebih awal karena ini adalah hari pertamanya disini. Setidaknya dia ingin memberi impresi yang baik dihari pertamanya disini.
Bangunan akademi ini cukup luas dan megah dengan model arsitektur bergaya gotik dengan detail-datail indah tiap sudutnya. Seolah meneriakkan predikat mereka sebagai akademi seni terbaik.
Setelah sepuluh menit berputar-putar mencari kelasnya akhirnya dia sampai juga. Saat memasuki kelas, kedatangannya cukup mencuri perhatian penghuni kelas, bagaimanapun dia murid baru. Karena dia mengambil enam bulan untuk belajar di Draviant, Kyra melewatkan satu semester ajaran di Bluestone.
"Hai, apa ini kelas Golden-1 ?" tanya Kyra sekedar basa-basi padahal sudah terpampang jelas tulisan Golden-1 di dinding dekat pintu masuk.
"Ya, ini kelas Golden-1" jawab seorang murid perempuan berambut pendek, lainnya menatap bingung. Kyra yang melihat tatapan tanya mereka memutuskan mempekenalkan diri
"Hai, aku Kyralisa Young. Murid baru disini" ucapnya. Mereka langsung bereaksi cukup heboh mengingat jarangnya ada murid baru ditengah tahun ajaran di Bluestone apalagi ini adalah kelas Golden-1, kelas spesial. Di Bluestone setiap tingkatannya memiliki satu Golden Class yang berisi kumpulan murid-murid terbaik.
"Hai, selamat datang Kyralisa. Aku Seira Lou" Seira yang paling cepat sadar kalau mereka "mengabaikan" murid baru ini ikut memperkenalkan diri dan diikuti yang lainnya. Suasana kelas berubah heboh seketika. Wow, sambutan yang cukup meriah.
Seira yang melihat Kyra kewalahan menanggapi antusias lebih murid lainnya langsung menarik Kyra untuk duduk di kursi di samping miliknya dan memarahi mereka. "Maaf, mereka memang sedikit gila. Kau baik-baik saja?" tanyanya
"Ya, aku baik-baik saja. Hanya tidak menyangka mereka se..'antusias' itu" balas Kyra memutuskan sedikit memperhalus kata-katanya.
"Well, jarang ada murid baru disini, apalagi di kelas ini. Maklum saja." Kyra hanya mengangguk maklum "Apa kau sebelumnya bersekolah di akademi lain, Kyralisa" Tanyanya sedikit berhati-hati tidak ingin terdengar terlalu mengusik.
"Ya, bisa dibilang begitu. Kau bisa memanggilku Kyra, Sei." Jawab Kyra tidak memperjelas lebih. Sedikit Low-key lebih baik bukan ¯\_(ツ)_/¯
"Well, selamat datang di Bluestone. Semoga kita bisa berteman baik" dilihat dari caranya berbicara, Seira terlihat seperti tipe friendly dan antusias. Akan menyenangkan untuk bisa berteman dengannya
"Ya, terimakasi. Apa ada murid yang duduk di kursi ini, Sei?" Tanyanya mengingat Seira asal menarik tempat duduk
"Tidak ada, kau bisa duduk disini, Ky. Aku akan mengajakmu berkeliling nanti" ucapnya mengakhiri pembicaraan ketika melihat pengajar tiba.
*~*
"Ky, ayo kita keliling" ajak Seira ketika bel istirahat berbunyi yang langsung di"iya"i Kyra.
Seira bilang ingin mengajaknya berkeliling walau nyatanya dia hanya mengajaknya ke kantin. Ketika Kyra menggodanya Seira hanya bilang, kantin adalah jantung akadami, tempat terpenting dan utama disini.. baiklah, tidak ada ruginya ini ¯\_(ツ)_/¯
Mereka berdua mengambil tempat di ujung belakang. Seira mulai menjelaskan banyak hal tentang akademi. Mulai dari kelas, bangunan, hingga pengajar killer akademi. Murid di akademi Bluestone tidak sebanyak akademi lainnya. Umumnya akademi disini memiliki sekitar sepuluh kelas ditiap tingkatannya tapi Bluestone hanya memiliki empat kelas dan satu golden class di tiap tingkatannya, separuh dari jumlah akademi umumnya. Maklum, persyaratan masuk disini cukup sulit. Tapi setidaknya lebih banyak dari Draviant yang hanya memiliki tiga kelas, lagipula Draviant tidak terletak di negara ini.
Setelah mengenal Seira beberapa saat, Kyra sadar ternyata Seira tipe penggosip terlihat dari betapa updatenya dia tentang gosip di akademi. Tentang Joe yang berpacaran dengan Leo, Demian yang dihukum karena tidak sengaja membuang air pel dari lantai dua yang naasnya terkena Mrs. Matthew, si killer akademi, atau cerita cinta segita Sella, Della dan Zed yang berujung cinta segiempat karena ternyata Zed mengencani Fella 乁 ˘ o ˘ ㄏ
Ketika Seira mulai bercerita tentang murid popular, Kyra tertegun mendengar Seira menyebut Exalt.
"Kau tau, saat kita berbicara tentang murid populer maka Exalt adalah rajanya. Exalt adalah grup dari tingkat dua yang baru datang tiga bulan lalu. Walaupun meraka adalah pendatang baru, popularitas mereka tidak kalah dengan murid populer lainnya. Kudengar, mereka semua adalah lulusan Draviant. Kau tau, mereka semua sangat tampan dan berbakat bahkan para pengajar tidak berani mengusik mereka." Jelasnya antusias terselip kagum.
"Tapi sayang, mereka sangat menjaga jarak dengan murid lainnya. Lebih tepatnya mereka seperti tidak peduli dengan murid lainnya walaupun mereka sangat populer. Mereka adalah satu-satunya murid yang memiliki ruang pribadi sendiri, banyak murid yang ingin dekat dengan mereka tapi tidak pernah digubris. Bahkan Stevie si Queen Bee sombong bermakeup tebal itu ketika berlagak sok kenal dengan mereka langsung ditampar kata-kata pedas oleh Rael yang tidak tahan dengan tingkah menjengkelkannya. Oh ya aku lupa, Rael adalah anggota Exalt, dia dikenal jarang bicara tapi ketika mulutnya sudah terbuka kau akan seperti merasakan bagaimana kakimu serasa tertembak anak panah hingga membuatmu sulit berdiri dengan benar ugghhh.." sambungnya bergidik
"Benarkah ?" tanya Kyra sedikit absent minded, pikirannya seperti terbang entah kemana.
"Ya.. oh, hampir lupa. Exalt terdiri dari empat laki-laki setampan dewa Yunani. Alan, leader mereka bahkan sangat-sangat ugghh.. tidak bisa dideskripsikan, Ky. Tapi sayang, dia yang paling dingin dan mengeintimidasi di Exalt. Kurasa memang itulah pesonanya" jelasnya berapi-api. Tapi Kyra hanya bisa diam, memaksakan senyuman. Tanpa sadar tangannya terkepal erat, berusaha terlihat biasa.
He's here