Chereads / PRIA KW / Chapter 3 - hutang Budi

Chapter 3 - hutang Budi

terik matahari mulai membakar ubun-ubun Ilona namun dia pantang menyerah Ilona kini berada di pinggir jalan perkotaan Medan tempat perbelanjaan yang ramai pengunjung lalu lalang. "brukkk... gedubraakkkk buukkk tolonnggggg copettt tolong copeetttt" Ilona yang membagikan selembaran dari coffe shop nya bekerja harus berhenti sejenak untuk merespon dengan gesit Ilona menitipkan selembarannya kepada seseorang yang lalu lalang "bentar gw nitip cuma bentaran oke" tanpa melihat wajah seseorang tersebut Ilona berlari dan melompat untuk menendang Tengku leher pencopet seketika pencopet pingsan 🤣 kerasss broo sepatunya "hosh hosh" nafas Ilona yang tidak beraturan dengan ngosngossan Ilona berkata "iniihh tasnya tantehh" dan disaat bersamaan ibu paruh baya tersebut memeluk Ilona dan berkata "terima kasih nak karena di tas ini sangat berharga isinya. siapa namamu? dan dimana kamu tinggal?" Ilona bingung mau menjawab pertanyaan yang mana dulu. "Tante maaf saya harus bekerja lagi karena tasnya dan Tante selamat jadi saya pamit dulu tante" karena Ilona berlari takut selembarannya di buang "mampus gw gimana kalo sampe di buang apa yang mau gw promoin setann pake acara nitip lagi gw" saat Ilona mencari seseorang tadi yang ntah wajahnya pun tidak dia kenali "arrrgggggg sial mau ngomong apa gw sama bos nanti". Ilona kembali ke kedai coffe shop dengan lemas namun di sambut gembira para karyawan teman sepekerjaannya "hebat Lo tong ada pelanggan nyerbu semua isi toko sampe abis ajibb bener Lo bocah" salah satu kawannya berkata seperti itu, namun Ilona bingung 'mereka gila ya itu pasti bukan ulah gw lah jelas- jelas selembarannya ilang gara-gara gw teledor' Ilona bergumam dalam hati. dan bersaam saat Ilona bengong dengan pikirannya yang ruet bos mereka menyapa Ilona dan mengajak Ilona berbincang empat mata. "Ilona mari kita ngobrol sebentar ada yang ingin saya sampaikan" dengan semangat Ilona bergegas "ada apa bos" kata Ilona dan di jawab bos mereka "sepertinya kamu harus membereskan semua peralatanmu di kedai ini, karena besok km pindah bekerja yang pasti boss km adalah kawan SMP saya dulu, dan dia melihat kehebatan kamu mengalahkan pencopet tadi" Ilona membantah "tapi boss gw lebih nyaman kerja disini jadi tolong jangan pecat gw boss" Ilona memohon kepada bossnya "ini pekerjaan yang bisa membawa kamu menjadi jauh lebih baik selain gaji mereka memberikan semua fasilitas seperti rumah kendaraan makanan jadi ikutin aja apa perkataan saya, karena ini demi kebaikan kamu" Ilona habis kata-kata "baik!! kalo memang menurut boss ini yang terbaik buat gw terima kasih untuk segala kebaikan boss selama ini" dengan menunduk hormat Ilona mengakhirinya "ceklek" suara pintu saat Ilona pergi. "kamu karyawan teladan saya tapi kawan yang bahkan tidak akrab dngan saya mengancam saya jadi maaf kan boss mu ini" boss Ilona yang bergumam saat Ilona telah beranjak pergi.