Chereads / Jalan Hidup Ku / Chapter 5 - Mimpi buruk

Chapter 5 - Mimpi buruk

"mah .. mamah mau kemana .."

"mamah mau kepasar jaga adik dian ya mamah nanti segera kembali .."

"iya udah mah .. ika bisa ko jaga adik .."

ketika mamah pergi aku melihat kupu-kupu berwarna coklat belaster hitam putih memasuki ruang tamu ..

"ihh ada kupu-kupu .. dasar jahat sana pergi .."

aku berteriak marah dan sangat ingin mengusir kupu-kupu keluar, namun bukan nya pergi kupu-kupu itu malah semakin besar sebesar anak bayi, kupu-kupu itu terbang memasuki kamar ku, "kupu-kupu pergi jangan ganggu adik ku .. tidak kamu tidak boleh membawa adik ku dia masih kecil dia milik ku .. sana pergi .. mamah .. mamah tolong ada kupu-kupu jahat mau bawa adik dian pergi" aku berteriak dan berlari kesana kemari mengejar kupu-kupu itu dan berusaha menyelamatkan adik ku tapi kupu-kupu itu kembali memasuki kamar namun kali ini bukan kamar ku namun kamar bibi ku yang sudah meninggal, pas aku lihat ke dalam kamar aku kaget namun lebih ke marah bercampur rasa ngeri karena di ranjang kupu-kupu besar itu berubah manjadi pocong yang mirip sekali dengan adik ku dan di sebelah nya berbaring adik ku dian yang juga telah di kafani aku menangis sejadi-jadi nya karena dian adalah adik kesayangan ku, dia adalah bidadari ku ..

tiba-tiba aku mendengar suara mamah, "ika .. ika bangun .. bangun" ternyata beneran mamah yang memanggil ku tanpa aba-aba aku memeluk mamah ku sambil menangis terisak "mamah .. mamah .. bibi mau bawa adik dian pergi dia mau ambil adik dian dari ika .. hiks .. hiks" ujar ku dengan terisak "ya allah ika mimpi buruk ya .. ika denger mamah ya bibi udah tenang di alam sana, bibi udahada di surga nya allah .." terang mamah ku, "tapi mah tadi beneran ada bibi mau bawa adik dian .. tadi .." belum sempat aku jelas kan mamah langsung memotong perkataan ku "udah .. udah itu cuma mimpi janga di bahas lagi nanti ke dengeran mba sri sama mba tini kan jadi ngga enak .." kata mamah ku membuat aku kecewa ..

kenapa .. kenapa mamah ngga mau denger ?!

aku langsung bangun saat itu karena memang jam sudah menunjuk kan pukul 15.44 wib sudah waktu nya aku mandi ..

.....

di ruang tamu ...

ketika sore hari memang keluarga ku sering kumpul bersama di sana ada bibi dan saudara-saudara ku kami memang tinggal serumah, aku pun tak tau mengapa tinggal serumah lagi padahal kemaren mereka mendapat harta warisan masing-masing mungkin karena waktu itu umur ku baru 6 atau 7 tahun jadi tidak terlalu paham akan masalah keluarga karena yang aku hanyalah bermain, belajar dan menjaga adik-adik ku ..

di situ aku melihat adik kedua ku dianty dia sedang di pangku oleh mamah, ohh ya allah rasa nya lega sekali melihat adik ku baik-baik saja aku sudah takut tadi berfikir bahwa aku akan kehilangan adik mungil ku ini ..