"Yooo Kamijou!" Aogami Pierce salah satu dari dua teman baik Touma bersama dengan Motoharu, langsung menepuk pundak dari Touma ketika Touma masuk ke kelasnya bersama dengan Kirika dan juga Shizuka. "Apa kau tahu kalau di kelas kita akan ada tiga orang murid baru! Dan ketiga murid baru itu adalah cewek! Bukankah itu akan sangat menyenangkan! Karena akhirnya jumlah murid perempuan di kelas ini menjadi lebih banyak daripada jumlah murid lelakinya! Dan itu berarti akan ada tambahan tiga orang cewek yang bisa kugoda! Dan mungkin salah satunya bahkan bisa kujadikan pacarku! Atau lebih baik lagi, aku bisa menjadikan mereka bertiga sebagai bagian dari harem yang akan kubangun!"
Touma dan Shizuka cuma bisa menghela nafasnya ketika melihat kelakuan dari Aogami, dan Kirika cuma bisa tertawa geli melihat Aogami.
Touma dan Shizuka dibuat agak bingung dengan perkataan dari Aogami barusan, karena yang mereka tahu murid baru di kelas mereka hanyalah Kasumi dan Ukyo. Yang saat ini sedang berada di kantor kepala sekolah untuk mengurus masalah administrasi yang belum selesai. Mereka berdua benar-benar ingin tahu siapa murid baru yang ketiga.
Ucapan ngawur Aogami membuat Fukiyose Seiri, sebagai murid yang memproklamasikan dirinya sendiri sebagai murid paling teladan di kelas mereka langsung menggunakan Iron gripnya ke kepala Aogami. Kemudian ia membanting tubuh Aogami ke lantai sampai Aogami terbaring di lantai dan tidak bisa bergerak karena Seiri menginjak perutnya.
"Dasar sampah mesum!" Teriak Seiri sambil meludahi Aogami. "Tahu diri sedikit! Kau itu hanyalah seorang sampah mesum yang berwajah biasa saja! Tapi kau ingin menggoda tiga orang cewek yang akan menjadi murid baru di kelas kita! Lagipula hal yang mau kau lakukan itu ilegal dan melanggar aturan di sekolah ini!"
Di saat Seiri sibuk meludahi, menginjak dan memarahi Aogami. Himegami Aisha yang sedari tadi berdiri tepat di sebelah Seiri saat ini sedang berjongkok di sebelah Seiri dan menusuk-nusuk tubuh Aogami menggunakan batang kayu yang ia dapatkan entah darimana.
***
"Nyahahaha lagi-lagi Aogami melakukan hal bodoh sehingga ia dihukum oleh Fukiyose," Tsuchimikado Motoharu, baru saja masuk ke dalam kelas. Tepat setelah ia mengirim Maika adiknya ke sekolah maid. "Apa dia itu nggak merasa bosan, terus-terusan melakukan perbuatan bodoh di dalam kelas dan terus-terusan dihukum oleh Fukiyose."
"Moto-chii kau tahu kan, kalau Aogami itu tipe yang tidak pernah akan belajar dari pengalaman buruk yang dialaminya dan akan terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama," Kata Kirika yang berusaha menahan tawa karena ia melihat Seiri memarahi Aogami. "Kupikir mungkin Aogami itu adalah seorang masokis yang ketagihan untuk dimarahi dan disakiti oleh Seiri-chii."
"Masokis atau tidak sebaiknya kau jangan mengulangi kalimat yang barusan kau ucapkan Kirika-san," Kata Shizuka yang melipat kedua tangannya di dada dengan ekspresi wajah yang seolah memberitahu kalau ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan kebodohan yang terjadi di pagi hari tepat di dalam kelas tempat ia biasa belajar. "Kalau Fukiyose-san mendengar ucapanmu barusan, bisa-bisa dia akan menghukummu dengan cara yang sama seperti dia menghukum Aogami."
"Kebodohan tingkat dewa di pagi hari terjadi di kelas kita," Kata Touma yang memiliki ekspresi wajah seperti Shizuka. "Pagi ini benar-benar berjalan seperti yang biasanya, dimana kekacauan selalu terjadi setiap paginya di kelas kita. Tepat sebelum Homeroom dimulai."
"Yaahahaha kelas kita ini memang unik, sih," Kata Kirika sambil tertawa terbahak-bahak. "Di kelas ini tidak ada yang namanya bullying atau pun teman yang bermusuhan dan setiap murid di kelas ini memiliki ciri khas masing-masing yang unik. Tapi tentu saja ada yang keunikannya melampaui yang lain seperti diriku, Aogami, Moto-chii, dan juga Touma-chii. Tipe yang normal seperti Shizuka-chii, tipe yang gaul seperti Usami-san dan terakhir tipe yang keberadaannya sangat tipis seperti Aisa-chan!"
Awan mendung mendadak muncul di atas kepala Aisa ketika ia mendengar ucapannya Kirika. Ia merasa depresi karena pada dasarnya dia memang seseorang yang keberadaannya tipis, bahkan pagi itu di saat ia berangkat bersama dengan Touma, Shizuka, Kirika, Ukyo dan Kasumi. Tidak ada seorang pun diantara mereka berlima yang menyapa dirinya meskipun ia ada bersama dengan mereka.
***
"Aah, Tearju-san akhirnya kau keluar juga," Kata Chitose yang sedang menyapu tepat di depan Yuragi Sou. "Kau sudah berada di dalam laboratorium bawah tanah selama tiga bulan tanpa keluar sama sekali, apa kau tahu kalau hal semacam itu sama sekali tidak baik untuk tubuhmu."
"Maafkan aku, Chitose-san," Kata Tearju yang saat ini sudah memakai pakaian formal yang sangat rapi. "Aku terlalu disibukkan oleh pekerjaanku, sehingga aku sama sekali tidak punya waktu untuk keluar dari laboratorium. Tapi aku berterima kasih kepadamu, atas semua makanan yang kau buatkan untukku selama aku tidak memiliki waktu untuk menyediakan makanan untuk diriku sendiri."
"Yah, kemampuan memasakmu sangat buruk sampai-sampai apapun yang kau masak akan menjadi arang. Berbanding terbalik dengan kemampuanmu dalam biologi, fisika dan robotik bisa dibilang sudah mencapai level tertinggi," Kata Chitose sambil menghela nafasnya. "Kau bahkan bisa membuat tiruan sempurna dari tubuh putrimu yang sudah meninggal."
"Tubuh itu sudah selesai dibuat," Kata Tearju dengan air mata yang mengalir di pipinya karena ia berhasil mengerjakan pekerjaan dengan baik. "Ditambah lagi, aku sudah berhasil memasukkan A.I Kazakiri Hyouka ke dalam tubuh itu, sehingga saat ini tubuh tersebut bukan hanya tubuh kosong tanpa jiwa. Hyouka bahkan bisa mengingatku dengan baik tepat ketika ia sudah membuka kedua matanya."
"Kau tahu bukan kalau Kazakiri Hyouka bukanlah putrimu," Kata Chitose. "Dia hanyalah roh yang terbentuk secara kebetulan dari A.I yang dibuat berdasarkan putrimu, sebab Hiko-san sudah memastikan kalau roh putrimu sudah tidak ada di dunia ini dan pergi ke lautan astral atau alam roh. Dan dia bisa mewarisi kemampuan putrimu karena perbuatan dari Aleister."
"Aku tahu, Chitose-san, aku tahu," Kata Tearju dengan wajah yang terlihat sedih. "Kazakiri Hyouka yang mendapatkan raga kasar bukanlah pengganti dari putriku 'Hyouka' yang sudah meninggal. Tidak ada yang bisa menggantikan putriku itu, Kazakiri Hyouka adalah adik dari 'Hyouka' yang sudah meninggal sekaligus putri keduaku. Meskipun cara lahir darinya agak tidak alami."
***
Usami Ikkoku yang baru saja masuk ke dalam kelas dan melihat Aogami dimarahi oleh Seiri, sama sekali tidak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi kepada Aogami dan Seiri. Sebab tujuan dia berada di kota Akademi bukanlah untuk bergaul atau mendapatkan teman. Melainkan untuk belajar dan mengawasi Touma. Ia merasa agak kesal karena tidak diizinkan untuk melakukan apapun yang berbahaya di Kota Akademi, tapi itu adalah syarat yang harus ia patuhi apapun yang terjadi agar ia bisa berada di dekat Touma. Demi memenuhi ambisinya, Usami rela untuk mengorbankan apapun meskipun ia harus menahan diri untuk tidak bertarung sekalipun.
Cita-cita Usami ia melakukan kencan, ciuman lalu sek* dengan pria yang ia sukai yaitu Touma. Semenjak ia pertama kali dikalahkan oleh Touma, ia langsung jatuh cinta kepada Touma.
Meskipun cara ia jatuh cinta terdengar agak klise, tapi Usami sama sekali tidak mempedulikan hal semacam itu. Karena bagi dirinya yang paling penting ialah ia bisa menemukan pria yang ia idam-idamkan selama ini.