"Seharusnya Vatler, dijadwalkan melakukan pertemuan dengan kita berdua siang ini," Kata Hiko yang yang memasukkan kembali katana miliknya ke dalam sarungnya. "Tapi karena kau sudah menewaskan vampire super narsis itu, tampaknya pertemuan itu tidak akan jadi dilakukan. Dan kurasa pihak hidden warlord empire akan mencoba mencari masalah denganku, karena tewasnya Vatler. Entah tuntutan macam apa yang mereka akan coba berikan kepadaku."
"Apakah kakek marah kepadaku karena aku sudah memberikan masalah kepada kakek?" Tanya Touma.
"Hmm? Tidak juga," Jawab Hiko dengan santai. "Karena kalau pun kau tidak membunuh Vatler sekalipun. Aku pasti akan membunuhnya, karena dia sudah berani mencoba untuk mencari masalah di wilayah pribadiku. Lagipula ini bukan pertama kalinya bagiku berurusan dengan para vampire itu, jadi bagiku apa yang sudah kau perbuat adalah hal yang benar, Touma. Daripada itu, aku lebih mengkuatirkan keadaan ibumu yang semalam mengamuk, karena energi negatif yang mempengaruhi pikirannya. Sigh ayahmu benar-benar membuat masalah dengan memberikan kalung buatan Kagami kepada ibumu."
"Kalung yang ayah berikan kepada ibu? Apakah benda itu yang menyebabkan pikiran ibu menjadi kacau sehingga ia kesulitan memaafkan nenek Yukiko?" Tanya Touma. "Darimana kira-kira ayah bisa mendapatkan kalung yang dibuat oleh seseorang yang hampir menewaskanku."
"Aku juga tidak tahu, karena dengan menggunakan tehnik khusus untuk melihat masa lalu suatu benda aku sama sekali tidak dapat melacak darimana Touya mendapatkan kalung itu," Kata Hiko yang terlihat kesal. "Itu adalah ciri khas dari Kagami untuk menutupi jejak dari kejahatan yang ia lakukan menggunakan tehnik yang bahkan tidak aku ketahui. Tampaknya aku harus memperketat pengawasanku kepada Touya dan Shiina agar hal semacam ini tidak terjadi lagi."
"Kalau ayah mungkin tidak akan marah, karena ia takut kepada kakek," Kata Touma. "Tapi kakek tahu bukan kalau ibu tidak akan menerima tindakan kakek itu. Karena ibu ingin hidup sebagai manusia normal tanpa ada gangguan dari sesuatu yang abnormal dan supranatural, meskipun di dunia ini hal supranatural sudah menjadi sesuatu yang normal."
"Aku tidak peduli, apa pendapat dari Shiina, karena bagiku hal yang terpenting adalah keselamatan dari putriku satu-satunya," Kata Hiko dengan tegas. "Jadi meskipun aku harus dibenci oleh putriku sekalipun, aku akan tetap melakukan hal apapun untuk membuat dirinya tetap aman."
Touma hanya bisa setuju dengan keputusan dari kakeknya itu, karena ia sendiri menyadari kalau keputusan kakeknya itu adalah yang paling masuk akal.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sesudah pembicaraan singkat antara Hiko dan Touma, Hiko memutuskan untuk membawa pecahan dari Nalakuvera dan membawanya kembali ke dalam brankasnya agar ia bisa memperbaikinya nanti. Touma tidak mengerti kenapa Hiko ingin memperbaiki senjata yang berbahaya seperti Nalakuvera, tapi Touma tahu kalau itu bukanlah urusannya. Sebab Nalakuvera adalah koleksi milik kakeknya, lagipula ia juga tidak mau tahu soal apa tujuan kakeknya dengan memperbaiki Nalakuvera.
Touma sendiri, membaringkan tubuh dari Sayaka dan Yukina di lobi dari tiruan Yuragi Sou. Lalu ia pergi ke dapur agar ia bisa mendapatkan makanan untuk Kasumi dan Ukyo. Touma mungkin memiliki kantung dimensi dimana ia bisa menyimpan benda dalam jumlah yang banyak, tapi ia tidak pernah menyimpan makanan apapun di dalam kantung dimensi yang ia miliki kecuali mungkin kacang Senzu yang Touma anggap lebih sebagai obat penyembuh luka daripada makanan.
Touma berjalan dengan sangat berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya ke level maksimal agar ia tidak bisa bertemu dengan Shizuka atau orang lain yang ia kenal. Setelah ia mendapatkan makanan yang ia butuhkan Touma memasukkan semua makanan itu ke dalam kantung dimensi miliknya lalu pergi ke hutan tempat dimana Ukyo dan Kasumi menunggu dirinya.
Sayangnya sewaspada apapun Touma, ia tetap saja melewatkan satu hal kecil. Karena ia terlalu memfokuskan kepekaan dari seluruh indra yang ia miliki kepada orang-orang yang dekat dengan dirinya. Touma sama sekali tidak menyadari kalau Mikoto yang baru saja selesai mandi di ofuro, melihatnya berlari ke arah hutan dari jendela kamar tempat ia menginap bersama dengan ibunya.
Mikoto tidak tahu apa yang Touma lakukan dengan berlari ke arah hutan seperti itu. Tapi ia merasa curiga kepada Touma, karena Touma terlihat terburu-buru. Ia ingin sekali mengejar Touma untuk mencari tahu apa yang Touma akan lakukan. Tapi setelah perlakuan Touma yang dingin kepada dirinya tadi pagi, ia takut kalau-kalau Touma akan melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya.
Tapi di sisi yang lain ia merasa kuatir dengan Touma karena Touma berjalan ke arah hutan tempat ia kemarin secara tidak sengaja bertemu dengan dua orang yang mencurigakan dan terlihat berbahaya.
Mikoto tahu, kalau Touma sangatlah kuat karena ia bisa mengalahkan Esper terkuat di Kota Akademi. Tapi Mikoto tidak yakin kalau Touma bisa mengalahkan robot berbentuk laba-laba yang dilihatnya kemarin. Mikoto bisa merasakan sesuatu yang berbahaya, dan rasa bahaya yang ia rasakan melampaui rasa bahaya yang ia rasakan dari Accelerator.
Akhirnya Mikoto mengambil keputusan, ia tahu kalau tidak mungkin bagi dirinya untuk bisa mengikuti Touma, karena itu sama saja dengan mencari masalah makanya Mikoto memutuskan untuk mencari Shizuka yang ia tahu adalah gadis yang hubungannya paling dekat dengan Touma. Ia akan memberitahukan kecurigaan yang ia miliki kepada Shizuka dan selanjutnya ia akan membiarkan Shizuka yang mengejar Touma.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Touma dalam sekejap tiba di tempat Ukyo dan Kasumi menunggu dirinya. Selain makanan tadi ia juga tidak lupa untuk membawa kimono wanita khusus pegawai hotel. Karena ia tahu kalau pakaian yang dikenakan oleh Kasumi dan Ukyo compang-camping. Ketika Ukyo dan Kasumi melihat Touma datang sambil membawa makanan, mereka berdua tentu saja merasa senang. Karena perut mereka berdua sudah keroncongan.
"Aaaah syukurlah!" Kata Ukyo sambil melahap bentou yang dibawa oleh Touma dengan lahap. "Aku belum makan seharian dan kalau Ran-chan terlambat sedikit saja membawa makanan, bisa-bisa aku akan pingsan."
"Bentou ini rasanya standar!" Kata Kasumi yang makan sama lahapnya dengan Ukyo. "Tapi karena aku sedang kelaparan makanan dengan rasa yang standar akan terasa sangat lezat!"
Touma tersenyum melihat Ukyo dan Kasumi yang makan dengan sangat lahap, ia senang dan merasa lega karena ia bisa membawakan makan untuk Ukyo dan Kasumi tepat pada waktunya. Di masa lalunya sebagai Ranma, Ukyo dan Kasumi adalah dua orang yang cukup berharga untuk Touma. Tentu saja ia tidak akan pernah membiarkan mereka berdua merasa kelaparan. Ia memiliki banyak sekali pertanyaan kepada Kasumi dan Ukyo mengenai apa yang terjadi setelah ia mengorbankan dirinya agar Nodoka bisa sembuh dari kankernya. Tapi ia menunda pertanyaan itu, karena ia tidak ingin mengganggu Ukyo dan Kasumi yang sedang asyik makan.
Setelah Kasumi dan Ukyo selesai makan, ia memberikan kimono yang tadi ia ambil diam-diam dari ruang pegawai. Supaya Kasumi dan Ukyo setidaknya bisa mengganti pakaian mereka berdua yang sudah compang-camping. Tadinya Kasumi dan Ukyo dibuat bingung karena Touma tiba-tiba saja memberikan kimono kepada mereka berdua. Tapi setelah Touma menunjuk ke arah pakaian mereka yang compang-camping.
Wajah Kasumi dan Ukyo memerah. Mereka lupa kalau pakaian mereka compang-camping karena sambaran petir dan mereka membutuhkan pakaian baru, dengan cepat mereka berdua menyambar kimono yang ada di tangan Touma lalu mereka mulai mengganti pakaian mereka di balik pohon besar yang tidak jauh dari tempat mereka berdua makan.