Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

sakura untuk lin

kazukyalichia
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.7k
Views
Synopsis
Lin adalah gadis yang selalu menyempatkan liburannya untuk menjaga sang nenek yang sudah tua, tapi semenjak ibunya meninggal, Lin baru mengunjungi neneknya dua tahun setelah kematian ibu. namun pada saat bersamaan Lin bertemu dengan seorang pria yang tampan dan baik tapi lelaki itu menyimpan banyak rahasia di balik sikap ramahnya yang menyenangkan, membuat Lin mencintainya dalam waktu yang sangat singkat, bagaimana kah Kisa cinta itu akan tetap utuh dikala keduanya akan selalu berpisah.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - liburan ke jepang

hari ini Lin akan ke Jepang, liburan ke rumah nenek seperti tahun tahun sebelumnya, akan tetapi setelah kematian ibu dua tahun yang lalu, Lin belum pernah liburan kembali ke rumah nenek,memang Lin sangat terpukul atas kematian sang ibu, sosok yang sangat penting dalam kehidupan Lin.

Lin menuruni bis, mengangkat kopernya, lumayan agak berat karna Lin pergi sendiri, kampung sang nenek masih sangat asri dan indah, sayangnya tidak banyak rumah di sini.

Lin terus menarik kopernya, berjalan tertatih-tatih karna beban berat yang tak sebanding dengan badan nya yang kurus dan langsing.

Lin tersenyum senang mendapati rumah nenek Yun yang sudah nampak di depan mata.

"kamu sudah sampai sayang" nenek Yun sangat senang dan mulai menghampiri Lin di depan rumah, Lin tersenyum manis.

"kenapa tidak memberitahukan kalau kau sudah sampai nak?",Lin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bagaimana mungkin mau menghubungi nenek padahal kan tau sendiri nenek tidak punya ponsel.

"maaf nenek, aku hanya tidak ingin merepotkan mu saja".

"ya sudah mari masuk, cuaca di luar sangat dingin".

benar, sekarang musim semi, pohon yang rindang membuat udaranya sejuk dan mungkin lebih dominan dingin.

Lin masuk ke dalam rumah mengganti pakaian dan mulai mengatur barang bawaannya.

"kamu belum makan apa apa kan sayang?" ucap nenek lembut.

"iya nek, tapi aku belum lapar kok" ucap Lin sambil tersenyum manis, senyum yang membuat seorang Lin menjadi sosok yang selalu tampil menawan.

"jangan berkata seperti itu, kamu harus makan", nenek berlalu ke dapur dan mulai membuat santap siang untuk mereka, Lin mengambil bantal dan mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Lin.." belum lama Lin menutup matanya, nenek sudah muncul dengan nampan dan berisi banyak makanan, Lin bangkit menghadap ke nenek dan mulai memakan makanannya, memang Lin sudah sangat lapar.

🌸🌸🌸

Lin memangku kucingnya sambil memandang jemuran nenek,sangat bosan rasanya hanya menghayal dan tidak melakukan apa-apa.

Lin bangkit menaruh kucingnya melangkah masuk kedalam rumah, Lin mencari sebuah pancingan.kalau tidak salah ada danau sekitar sini.

Lin mengambil pancingan di atas lemari dan mulai pergi ke kawasan sekitar rumah melewati jembatan dan lahan perkebunan teh, serta jalan setapak memperlihatkan danau yang sangat besar dan indah beberapa rimbun sakura menghiasi danau tersebut.

Lin memilih duduk di sebuah bongkahan batu yang ada di sana.

Lin menopang dagu, tetap saja kail pancing itu TDK mendapatkan apa-apa.

Lin mengambil ponsel nya kemudian memainkan game sodoku, Lin mulai mengklik angka angka.

"akhmm" Lin menoleh spontan bangkit dari tempat duduknya dan ...

"auup aup ak ak uuu ngak bisa berenang" Lin melihat semuanya menghitam.

🌸🌸

Lin membuka matanya, menatap sekelilingnya, matanya menatap asing, ini bukan kamarnya, lebih tepatnya ini kamar anak laki laki, dia melihat pakaian nya berubah.

apa yang terjadi disini, Lin menatap sekitarnya dengan wajah bingung.

"eh rupanya kau sudah bangun nona" lelaki itu tersenyum, wajahnya tampan dan putih.

"eh kenapa aku bisa ada disini?" tanya Lin hati hati

"aku yang membawamu saat kamu pingsan tadi" jawab lelaki itu sambil mengambil air di atas nakas memberikannya kepada Lin.

"itu juga gara gara kamu tahu" Lin melipat tangan nya kessal, lelaki ini mengagetkannya, sampai Lin ikut tercebur.

"hahah maaf aku tidak bermaksud mengagetkan mu, hanya saja aku penasaran dengan sosok gadis yang memancing di danau dekat rumahku". jawab nya jujur.

"humm jadi ini rumah mu?" Lin menatap lelaki itu sambil mengangkat alis.

"tentu, aku tadi ingin memulangkan mu tapi aku bahkan tidak mengenal mu"jawab lelaki itu sambil bangkit hendak keluar.

"nangis ku antar saat kau sudah baikan" seru lelaki itu kemudian menutup pintu meninggalkan Lin sendiri.