Chereads / Zombie apocalypse : the carnage of undead / Chapter 2 - 2.from human to ....

Chapter 2 - 2.from human to ....

dengan itu , sekarang zombie yang harus dihadapi oleh Rendra tinggal 6 zombie lagi, dengan segenap kekuatannya Rendra berlari menuju kearah zombie itu , zombie yang diincarnya kali ini adalah zombie yang sudah berevolusi, yang Rendra namai sebagai [Long Nail Zombie].

tapi hal itu tidaklah mudah , karena setiap kali Rendra akan melakukan serangan sudah dipastikan zombie yang lain akan menyerangnya juga , dan rendra hanya memiliki dua pilihan.

satu , dia menyerang mereka lalu luka infeksinya semakin parah dan dia mati

atau

dua , dia lari menghindar dari kejaran para zombie tapi akhirnya dia juga mati

tentu saja dia tidak mau hal seperti itu , dan dengan ini Rendra memilih pilihan nomor satu , dia tidak mau mati tanpa melawan , setidaknya itu yang kakeknya katakan.

dengan tekad sekuat baja , Rendra menerobos para Zombie yang menghalanginya untuk menyerang [Long Nail Zombie] , saat ini semua yang Rendra pikiran adalah berhasil membunuh Zombie yang sudah berevolusi itu tanpa menghiraukan infeksi yang disebabkan oleh zombie lainnya.

seperti tahu apa yang Rendra pikirkan , [Long Nail Zombie] berteriak kencang membuat Rendra masuk kedalam mode waspada , dan bagaikan diperintah oleh [Long Nail Zombie] para zombie itu mulai berteriak dan berlari menyerang Rendra.

kecepatan lari mereka bertambah secara signifikan , dan Rendra menyadari kalau teriakan [Long Nail Zombie] tidak hanya mengendalikan Zombie yang di kamarnya tapi juga sebuah sinyal yang para zombie keluarkan jika mereka dalam bahaya.

dengan keadaan yang tidak menguntungkan , Rendra merasakan sebuah tekanan mental yang sangat besar , dia juga sudah mulai merasakan efek infeksi yang disebabkan oleh zombie itu.

tanpa pikir panjang lagi , Rendra segera menyerang [Long Nail Zombie] , dengan gerakan yang kaku Rendra menebas kepala zombie itu tapi zombie itu menghindarinya dengan cara merunduk.

kejadian ini terjadi hanya dalam beberapa detik , Rendra yang gagal mengenai zombie itu dijatuhkan ke lantai oleh [Long Nail Zombie] dengan cara menabrak Rendra dengan bahunya, hal ini membuat pisau yang dibawanya terlempar menjauh dari Rendra.

seketika itu juga penglihatan Rendra menjadi buram , dia mulai merasakan infeksi itu lagi . menahan rasa sakit Rendra melihat kearah zombie yang menabraknya , para zombie yang lain mulai mendekati Rendra dan mengelilinginya.

satu persatu zombie mulai merunduk dan melihat Rendra seperti makanan yang enak , dan di waktu yang bersamaan mereka menggigit bagian tubuh Rendra.

dari mulai tangan, leher , kaki , pinggang. Rendra tersadarkan oleh rasa sakit yang sangat-sangat menyakitkan , dengan seluruh kekuatannya Rendra mencoba melepaskan tangan kirinya dari gigitan zombie itu dengan cara menariknya.

dan disaat yang bersamaan dia mulai melakukan serangan, Rendra menusukan jarinya ke salah satu mata zombie yang menyerangnya , setelah itu dia menusukan kukunya ke dalam otak zombie itu berharap bisa membunuh zombie itu dan hal itu berhasil, satu zombie tumbang.

*Raaaaaa!*

seperti tahu ada yang ganjil [Long Nail Zombie] berteriak kearah Rendra , dan para zombie yang tadinya fokus memakan Rendra menjadi berhenti dan melepaskan gigitan mereka, memanfaatkan kesempatan ini , Rendra langsung melemparkan zombie yang mati olehnya tadi kearah zombie yang menggigit bagian bawah tubuhnya.

Rendra dengan penuh rasa sakit memegang kedua kepala zombie yang menggigit kedua tangannya , pandangan Rendra kembali kabur diikuti oleh nafasnya yang tidak teratur , dengan sekuat tenaga dia membenturkan kepala mereka .

*duak!*

mereka tumbang , Rendra menyadari kalau benturan yang kecil tidak akan mempengaruhi mereka tapi jika benturan itu cukup untuk membuat manusia pusing maka benturan itu dapat membunuh zombie tahap sebelum evolusi.

dengan ini Rendra hanya memiliki 3 musuh lagi , dengan penglihatan yang buram Rendra menggelengkan kepalanya berharap penglihatannya kembali seperti semula tapi hal itu sia-sia , penglihatannya tidak kembali.

sekarang dia hanya bisa mengandalkan pada indra pendengaran dan indra peraba miliknya , indra penciuman sekarang tidak berguna dikarenakan ruangan Rendra yang sekarang penuh dengan darah yang ada dimana-mana.

dengan tangan yang kanan yang sudah terkoyak , Rendra berjalan menuju pisaunya, para zombie melihat Rendra dengan tatapan aneh , mungkin mereka menganggap Rendra sudah akan berubah menjadi seperti mereka dalam beberapa menit bahkan detik.

tapi Rendra mengabaikan mereka , dia tetap fokus berjalan menuju pisaunya , dengan gerakan yang terlihat tidak ada tenaga membuat Rendra terlihat seperti mayat hidup .

Rendra merunduk mengambil pisau yang ada di genangan darah salah satu mayat Zombie itu , dia melihat ada cahaya redup di pisaunya tapi dia tidak tahu cahaya apa itu dan menganggapnya sebagai pantulan cahaya biasa.

dengan jalan yang sempoyongan , Rendra berjalan mendekati salah satu Zombie yang ada didekatnya, dia berjalan sampai pada akhirnya menusukan pisaunya ke kepala Zombie itu dan para Zombie yang tadinya diam kembali agresif.

*Raaaaaaa*

sisa 2 Zombie , salah satu zombie kembali menjatuhkan Rendra kelantai , tapi kali ini Rendra dibekali dengan pisaunya yang membuat Rendra refleks menancapkan pisaunya di kepala zombie yang menjatuhkannya.

sekarang sisa Rendra dengan [Long Nail Zombie] , dengan penglihatan buramnya Rendra hanya bisa melihat bayangan yang kurang jelas dari zombie itu .

mereka saling menatap satu sama lain selama beberapa detik sampai akhir Rendra membuat pergerakan , dia berjalan kearah zombie itu karena berlari bagi Rendra sekarang adalah hal yang mustahil.

Zombie yang tadinya diam sekarang ikut melakukan gerakan , tapi berbeda dengan Rendra yang hanya bisa berjalan , zombie ini bisa berlari dengan kecepatan yang diatas rata-rata manusia normal.

dan dengan kecepatan itu Rendra kembali dijatuhkan oleh Zombie itu , seperti kurang puas Zombie itu menggigit pundak Rendra yang membuatnya berteriak keras.

"arrgh....sialan, jika aku mati disini aku tidak akan berubah menjadi zombie seperti ini , aku lebih baik mati karena pisau ini daripada kehilangan semua kontrol atas tubuhku , pergilah ke neraka kau Zombie sialan!!!" teriak Rendra dengan penuh rasa sakit yang bercampur rasa putus asa.

Rendra lantas menancapkan pisaunya ke kepala Zombie yang menggigit pundaknya , dan seketika itu juga ,zombie itu tumbang menimpa Rendra.

"Hahaha...kakek , apakah kamu lihat , aku cucumu berhasil membunuh mereka tanpa gentar sedikitpun , aku minta maaf jika aku tidak bisa hidup lagi setelah ini seperti janjiku kepadamu....." kata Rendra sambil meneteskan air mata.

" tapi jika aku boleh memilih bagaimana cara aku mati, sudah pasti aku lebih memilih untuk mati seperti manusia biasa , tapi sepertinya hal itu tidak bisa aku lakukan , maafkan aku kek , sepertinya aku harus menodai pisau pemberianmu ini" lanjut Rendra , sembari mengangkat tangan kirinya yang memegang pisau mengatakannya ke jantungnya.

"aku harap kita bisa bertemu di alam sana ,kek. maaf aku belum bisa memenuhi permintaanmu menjadi petualangan yang hebat , maafkan aku...."Rendra melesatkan pisau ke jantungnya , berharap dia mati seketika itu juga.

....