Serefina memutar bola matanya. "Berhenti bersikap malu-malu seperti itu. Cepat buka!" Ucapnya membentak kepada Kace ketika dia menyilangkan kedua tangan di depan dadanya dengan menggelikan seolah-olah sedang melindungi kehormatannya. "Aku sudah pernah melihat kalian bertiga telanjang."
"Tetapi, hanya tubuh Jedrek saja yang masih kau bayangkan, bukan?" Ucap Kace menggodanya.
"Berani bicara seperti itu lagi dan aku akan membuat lukamu hanya terlihat seperti goresan saja jika dibandingkan dengan apa yang aku lakukan kepadamu." Suara Serefina memang terdengar sangat tenang, meskipun dia mengatakan itu dengan sungguh-sungguh.
"Baiklah, baik. Kau tidak perlu mengancamku seperti itu." Kace kemudian menanggalkan bajunya dan membalikkan punggung agar menghadap kepada Serefina.