Jedrek menghampiri Raine dan meletakkan jarinya di bawah hidung Raine untuk merasakan hangatnya hembusan napas dari Raine dan menatap secara dekat saat dadanya naik dan turun secara perlahan.
Ia masih hidup.
Tapi, dimana pasangannya berada?
Jedrek berdiri dan menatap ke seluruh sisi di dalam kamar ini, tapi selain aroma dari Raine dan aroma lemah dari Lilac, Serefina dan Hope, ia tidak bisa mencium aroma lainnya.
Jedrek bergegas menuju ke arah pintu, berharap bahwa ia bisa mencium aroma dari Lilac, tapi aroma itu hanya berada di sekitar ruangan ini, seakan bau itu menghilang secara tiba-tiba.
Sang Raja menggeram dengan sangat kencang dan menghantam sebuah meja sehingga meja itu hancur berkeping-keping dengan kepalan darinya. Ia tidak percaya, ia kehilangan pasangannya dengan cara seperti ini. Ia sudah bertindak sangat gegabah untuk berpikir bahwa ia bisa meninggalkan Lilac sendirian dengan kondisinya yang seperti itu.