Jedrek tidak menghiraukan ucapan itu dan makhluk buasnya yang ingin mencabik- cabik wajah Janus, seperti yang dilakukannya tujuh belas tahun lalu ketika dia terlalu berisik dan tidak senang dengan keputusan Jedrek untuk membunuh sang guardian angel.
Namun, itu hanya membuang- buang waktu, karena Janus tidak akan mati. Jedrek tidak mungkin membunuh orang yang sudah mati.
Yang tampak padanya saat ini hanyalah sesosok jiwa tak bertubuh.
Ya, Jedrek telah membunuhnya ketika dia menantang ayahnya sendiri untuk mendapatkan gelar dan tahta. Tidak normal bagi keluarga kerajaan untuk naik takhta seperti itu, karena gelar itu pada akhirnya akan menjadi miliknya. Sebenarnya itu benar- benar memalukan untuk dilakukan oleh Jedrek.
Karena seharusnya tanpa menantang Janus pun dia akan menjadi raja berikutnya.
Namun, ada lebih dari beberapa alasan mengapa Jedrek melakukan apa yang dia lakukan dan dia tidak akan pernah menyesali tindakannya.