Kace tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia dengar, apa sebenarnya yang ada di benaknya sampai bisa mengira bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk berbicara tentang pertempuran?
Mustahil Kace mau membicarakan hal itu!!!
Serefina pasti sudah kehilangan akalnya hingga berpikir bahwa Kace akan dengan senang hati menyambut topik obrolan semacam itu saat ini.
"Kau membicarakan tentang pertempuran dengan iblis di saat aku hampir kehilangan pasanganku?" Raut mata Kace menegang selagi rahangnya mengatup dengan erat. "Kau pasti sudah gila," Kace terkekeh, meskipun tidak ada hal lucu yang bisa ditertawakan.
Ekspresi Serefina berubah menjadi serius, meskipun wajahnya masih terlihat pucat akibat apa yang sudah dia lalui tadi malam, namun kegentingan untuk membuat Kace paham akan situasi mereka jauh lebih besar daripada rasa penderitaannya.