Hope masih ingat bahwa sebelumnya dia sedang terlelap di pangkuan Kace, namun ketika dia bangun, dia tidak merasakan apa pun di bawah kepalanya.
Dia pun terkesiap dengan keras tatkala dia membuka kedua matanya dan tersadar bahwa dia sudah tidak lagi berada di tempat di mana sebelumnya dia tidur dan sosok Kace tidak terlihat di mana pun.
"Kace!?" Suaranya dipenuhi dengan kepanikan selagi ia segera mengamati keadaan di sekelilingnya, namun tidak ada yang berubah, dia tetap tidak bisa melihat apa pun selain kegelapan yang pekat.
Hope menggerakkan kedua tangannya dan jari jemari serta telapak tangannya menyentuh sesuatu yang keras, sebuah beton dingin terhampar di bawah tubuhnya. Hawa udara dingin yang lembab menerpa wajahnya selagi ia merasakan bahunya yang berdenyut-denyut, rasa sakit yang sebelumnya telah membangunkannya.