Si kecil Kace hanya bisa menundukka kepalanya selagi ia melihat sepatu ayahnya yang pergi menjauh darinya dan memberitahu yang lainnya untuk mempersiapkan keberangkatan mereka.
Pada saat itu Kace merasa, setelah penantian yang lama dan akhirnya sang ayah mengikut sertakan dirinya untuk pergi bersamanya, dia justru mengacaukan penampilan pertamanya, dia sudah meninggalkan kesan pertama yang buruk di benak ayahnya akibat keraguannya itu.
Kendati demikian, kalaupun dia diberikan kesempatan kedua dan mampu mengembalikan waktu, dia pun tidak yakin apakah dia sanggup membunuh orang itu tanpa ragu atau tidak.
Kace tetap berdiri di sana selagi ia bisa mendengar orang-orang yang tengah menyeret tubuh mayat-mayat itu menjauh dan membakar mereka.
Aroma tidak menyenangkan dari tubuh yang terbakar seketika menyerang indera penciumannya. Kace tidak menyukainya.