Hope dapat melihat bagaimana perak itu telah melukai monster itu. Di bawah bulunya yang penuh darah, gadis itu melihat bekas luka bakar yang tampak di permukaan bulunya itu. Terlihat sangat menyakitkan, seperti halnya dengan lukanya yang lain. Hope bahkan dapat mencium aroma logam itu yang menyibak di udara.
Namun, ketenangan monster itu hanya bertahan untuk waktu satu menit saja sebelum ia kembali menghantam kerangkeng itu lagi.
"Tidak, hentikan!" Hope dengan putus asa mengulurkan tangannya untuk mengelusnya, agar membuatnya tenang, namun monster itu tetap tidak berhenti.
Kerangkeng itu pun bergetar dengan sangat keras ketika monster itu membenturkan kepalanya terhadap jeruji besi, seakan menganggap ini hanyalah jeruji besi biasa dan bukan terbuat dari perak yang mampu melukai setiap kali dia menyentuh jeruji-jeruji tersebut.