Setelah semua orang pergi, Lu Yuchen kembali masuk ke dalam kamar mandi. Baru saja pintu kamar mandi terbuka, sebuah tubuh kecil langsung muncul.
"Apakah mereka semua telah pergi? Mengagetkanku saja, aku kira mereka akan menerobos masuk. Bagaimana kamu melakukannya, kenapa mereka percaya kepada kata-katamu?" tutur Tang Xinluo. Dia lalu menarik napas sambil menepuk dadanya, dia tidak dapat merasakan dirinya saat ini.
Lu Yuchen menyipitkan matanya, dirinya sangat puas melihat gadis yang berada di depannya itu. Kemeja putih yang kebesaran itu hanya dengan beberapa gerakan dapat langsung melorot. Melalui kerah baju yang lebar itu, dia dapat melihat tubuh di bawahnya. Diatas kulit putih bagaikan porselen tersebut meninggalkan tanda bekas ciumannya semalam.
Tang Xinluo masih terus menjelaskan betapa kagetnya dia, tetapi tiba-tiba dirinya merasakan sesuatu yang aneh. Sebuah kilatan api melintas di mata Lu Yuchen.
"Tang Xinluo.." Tiba-tiba Lu Yuchen membuka mulut dan memotong perkataan Tang Xinluo.
"Kamu… Tahu aku siapa?" Wajah Tang Xinluo menunjukan kewaspadaan. Lu Yuchen mengetahui siapa dirinya, kalau begitu dapat dikatakan semalam ketika mabuk, dia bukan kebetulan bertemu dengan pria ini.
"Aku tidak hanya tahu kamu siapa, aku juga tahu dengan sangat cepat sebentar lagi, kamu akan menjadi gadisku," ujar Lu Yuchen. Dengan perlahan dia mendorong Tang Xinluo ke dinding dan meletakan tangannya di kedua sisi kepala gadis itu, sehingga membuatnya terhimpit di antara dirinya dan dinding.
Terperangkap! Pikir Tang Xinluo.
"Dengarkan… Aku telah memberikanmu waktu satu minggu untuk berpikir, tetapi jelas sekali, dalam satu minggu ini kamu membuatku kecewa. Oleh karena itu…"
Lu Yuchen menjulurkan jarinya yang panjang dan mencubit dagu Tang Xinluo, lalu berkata "Kali ini, aku tidak akan memberikanmu waktu untuk berpikir lagi."
"Kamu…" Pikiran Tang Xinluo tiba-tiba menjadi kosong. Lalu, ketika bibir tipis Lu Yuchen kembali menyentuh bibirnya, perlahan dia tersadar.
Tang Xinluo tidak mengingat dengan jelas kejadian tadi malam. Tadi pagi ketika terbangun, karena terlalu tegang, dia sama sekali tidak menyadari bahwa terdapat kesamaan antara pria ini dan pria pada malam itu. Tetapi sekarang, ketika kebingungan dan ketakutan telah hilang, dirinya baru menyadari hal tersebut.
Ciuman pria ini, caranya yang mendominasi dan hampir membuat orang sulit bernapas, sangat mirip dengan pria yang merampas kesucianku, batin Tang Xinluo.
"Kamu, kamu sebenarnya siapa?" Ketika ciuman itu selesai, akhirnya Tang Xinluo mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
"Kenapa kamu masih tidak mengetahui aku siapa?" Lu Yuchen meletakan dahinya di dahi Tang Xinluo, dan menatap matanya yang seperti bunga persik. Matanya sarat akan kebingungan yang kental.
Lu Yuchen menjulurkan tangannya dan membelai rambut Tang Xinluo yang berantakan dan menyelipkannya di belakang telinga gadis itu. "Tidak mengetahui siapa aku, tapi kenapa terus menerus menggodaku, hah?"
Tang Xinluo mengelengkan kepalanya, dengan wajah yang bingung dia berkata, "Maaf Tuan, aku tidak menyangka bahkan kedua kalinya pun bisa…."
Pertama kali mereka bertemu adalah karena ketidaksengajaan. Tetapi Tang Xinluo mengakui bahwa saat itu karena dia ingin membalas dendam kepada Lu Qinghao. Dan Kedua kalinya, jelas sekali karena semalam dia mabuk.
Orang ini, seharusnya saat itu juga sedang berada di acara ulang tahun Nyonya Tua Lu, batin Tang Xinluo. Ingatannya yang tidak lengkap memberitahu bahwa semalam dirinya begitu aktif. Dia bahkan dapat membayangkan dirinya menarik orang lain masuk kedalam kamar.
"Aku, aku tahu mungkin hal ini sulit dipercaya. Tetapi… pertemuan ini, menurutku semua hanyalah ketidaksengajaan. Aku harap kamu dapat… Dapat melupakan semua ini."
Selesai mengatakannya, tiba-tiba terasa atmosfer yang mencekam di sana, lalu Tang Xinluo kembali berkata, "Kalau kamu ingin kompensasi ataupun persyaratan lain, katakan saja padaku. Aku jamin… aku akan berusaha membuatmu puas."