Zhao Zhuangzong sedang menebak sudah berapa lama Lu Xiaoxiao dan Jiang Yao berada di sini? Apakah mereka melihat sesuatu dari luar? Pada saat itu, apakah ada tindakannya yang terlalu mesra? Kemudian, dia memandang Lu Xiaoxiao yang dengan tersenyum polos memandang sekeliling restoran dengan rasa ingin tahu.
Zhao Zhuangzong berpikir bahwa sifat Lu Xiaoxiao selalu ceroboh dan dia seharusnya tidak memikirkannya. Kalau Jiang Yao… Zhao Zhuangzong agak bingung, meskipun Jiang Yao adalah adik ipar Lu Yuqing dan mereka berdua sudah mengobrol beberapa kali, tetapi Jiang Yao selalu diam sehingga Zhao Zhuangzong tidak tahu sifat dan emosi Jiang Yao. Dia juga tidak tahu apakah Jiang Yao ada menemukan sesuatu.
Dia merasa bahwa Jiang Yao bukan Lu Xiaoxiao dan dia tidak sebodoh Lu Xiaoxiao. Lagipula, Jiang Yao adalah siswa yang luar biasa di sekolah. Orang yang belajar dengan baik biasanya tidak bodoh. Lalu, setelah Jiang Yao menikahi Lu Xingzhi, bahkan jika dia dan Lu Xingzhi jarang berkumpul, dia juga bisa membuat Lu Xingzhi menuruti dan melindunginya. Dapat dilihat bahwa dia adalah seorang wanita yang pintar dan cerdik.
Memikirkan ini, Zhao Zhuangzong mulai khawatir apakah Jiang Yao tadi melihatnya? Atau menemukan sesuatu? Untuk pertanyaan-pertanyaan ini, Zhao Zhuangzong tidak dapat menemukan jawaban sedikitpun dari ekspresi wajah Jiang Yao. Karena saat ini, sikap Jiang Yao sama seperti di rumah dan hanya memanggil dia kakak ipar, serta menyapanya. Setelah menyapa, Jiang Yao berdiri diam tanpa ada ekspresi di wajahnya.
Pada saat ini, Zhao Zhuangzong selalu merasa bahwa Jiang Yao dan Lu Xingzhi sangat mirip. "Kakak ipar, karena kamu sudah selesai makan, maka aku akan duduk dengan kak Jiang Yao di sini!" Lu Xiaoxiao bergegas dan mulai mengusir orang. "Aku dan kak Jiang Yao sangat lapar. Kakak ipar, kamu jangan sungkan dan tidak usah memedulikan aku dan kak Jiang Yao."
Zhao Zhuangzong mengerti sehingga dia tersenyum dan mengangguk. "Oke, kalau begitu kalian makanlah, aku akan mentraktir kalian. Pesan saja apa yang kalian ingin makan." Setelah berbicara, Zhao Zhuangzong mengambil langkah besar menuju kasir di meja depan. Pada jarak lebih dari sepuluh meter, Jiang Yao sudah tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Zhao Zhuangzong kepada orang-orang di sana. Tetapi Jiang Yao bisa melihat matanya dan mata si kasir melihat ke sini. Mungkin artinya dia ingin sekalian membayar tagihan mereka.
Tampaknya Zhao Zhuangzong dan pemilik restoran ini saling kenal atau mungkin Zhao Zhuangzong sering datang ke restoran ini sehingga karyawan restoran mengenalnya. Jadi, sebelum Lu Xiaoxiao dan Jiang Yao memesan makanan, Zhao Zhuangzong bisa langsung membayar tagihan mereka dan tidak takut kelebihan atau kekurangan uang.
Setelah meja dibersihkan, Lu Xiaoxiao mendesak Jiang Yao untuk duduk dengan ekspresi puas "Makan di restoran ini sungguh tidak salah, kan? Kamu lihat, kita sangat beruntung. Kita memiliki makanan gratis karena kakak ipar. Kakak ipar memang murah hati!"
"Iya, memang tidak salah." Jiang Yao menjawab dengan senyum tetapi juga seperti tidak tersenyum. Jika mereka tidak datang ke sini, dia tidak akan melihat Zhao Zhuangzong makan dengan wanita hamil serta membelai dengan mesra perut seorang wanita hamil. Dia sudah hampir tidak ingat masalah sebelum dia mengalami kelahiran kembali.
Jiang Yao berpikir bahwa di dunia ini, hanya gadis bodoh dan lugu seperti Lu Xiaoxiao yang akan mempercayai kata-kata Zhao Zhuanzong. Bahkan jika Zhao Zhuangzong yang sudah memiliki istri datang sendiri ke sebuah restoran barat untuk makan, akankah seorang wanita hamil sendirian datang ke restoran barat untuk makan? Yah, mungkin saja mereka sedang memiliki suasana hati seperti itu. Kita juga tidak bisa mengendalikan keinginan orang lain.