Maksud Huo Weiwu melayaninya sudah terpapar di pikiran Gu Gaoting. Gu Gaoting pun memprovokasinya agar yakin dengan hal yang akan dilakukannya. Dengan bersiap membuka sabuk di pinggangnya, Gu Gaoting masih dengan angkuh duduk memperhatikan hal yang akan dibuat Huo Weiwu dan mungkin membuatnya nyaman.
Gu Gaoting pun makin memandangi Huo Weiwu dalam-dalam, matanya bahkan sedikit melotot. Di dalam matanya seperti ada semesta kecil yang memiliki cahaya yang menyala-nyala.
Gu Gaoting mengerutkan alis, memancarkan kekesalan yang tidak terlihat langsung di wajahnya.
Gu Gaoting pun segera menyingkirkan tangan Huo Weiwu, ia pun berdiri tegap untuk terlihat terhormat, "Aku sudah bilang, kita melakukannya 10 hari lagi. Jaga baik-baik tubuhmu!"
Huo Weiwu bingung sambil melihat wajah Gu Gaoting yang tampan. Bukankah ia yang meminta agar Huo Weiwu membantunya merasakan kenikmatan? Ataukah Gu Gaoting hanya menggodanya saja seperti lelaki pada umumnya?
"Masalah Yan Zi..." Belum selesai Huo Weiwu bertanya,
Gu Gaoting kembali memandangnya dalam-dalam, kali ini terlihat seperti pusaran air yang bisa menyedot Huo Weiwu masuk ke dalamnya.
Huo Weiwu pun terdiam dan tidak jadi melanjutkan kata-katanya. Ia takut kalau banyak bicara, justru akan membuat situasinya semakin salah.
Sekejap kemudian Gu Gaoting memberi Huo Weiwu sebuah hadiah, "Ini bajumu. Gantilah! Langsung lemparkan bajuku bila sudah diganti." Kata Gu Gaoting dengan ekspresi datar di wajah.
Huo Weiwu jadi merasa aneh. Apakah Gu Gaoting tidak suka Huo Weiwu memakai pakaiannya?!!
Bukan karena Gu Gaoting ingin menyuruh Huo Weiwu memakainya, hanya saja Gu Gaoting seperti menginjak dirinya dengan kaki bawah. Mungkin saja ia ingin merendahkan Huo Weiwu lagi dengan sikapnya yang ganas itu.
Huo Weiwu yang merasa demikian jadi tidak ingin menyerah. Ia pun menerima bingkisan itu dan dilihatnya gaun panjang berwarna ungu dengan campuran putih bermerek Channel. Selain itu ada juga sepasang pakaian dalam ada di dalam tas itu.
"Terima kasih." Ucap Huo Weiwu dengan nada dingin.
Gu Gaoting sekilas merasa tidak suka dengan nada ucapan Huo Weiwu yang barusan. Ia pun meregangkan wajahnya, merapikan bajunya, lalu berjalan menuju pintu.
Huo Weiwu teringat dengan masalah Yan Zi. Ia pun menahan lengan Gu Gaoting untuk mengingatkan, "Masalahnya Yan Zi? Kau sudah berjanji memberiku waktu setengah jam."
"Tidak perlu. Sepuluh hari lagi, aku akan menagih janjimu. Tapi, aku tidak mengizinkanmu untuk melanggar perintahku lagi. Kalau tidak, aku akan menjebloskan temanmu ke penjara. Jadi, berusahalah!" Gu Gaoting memperingatkan.
Huo Weiwu seakan tidak bisa membedakan antara senang dan benci pada pria ini. Namun, hal yang pasti adalah Yan Zi bisa terbebas dari Gu Gaoting berkat antisipasi yang dilakukan Huo Weiwu. Setelahnya, saat Huo Weiwu melihat makanan di dalam troli, nada bicaranya berubah jadi halus, "Kau tidak makan, apa mau langsung pergi?"
"Itu bukan buatanmu, jadi aku tidak perlu memakannya. Kau berhutang dua makanan padaku. Aku sudah mencatatnya." Ujar Gu Gaoting, kemudian membuka pintu dan melangkah pergi.
Huo Weiwu duduk di atas sofa. Apakah ia harus bersuka-cita karena Gu Gaoting punya belas kasih?
Seketika terdengar suara mesin helikopter, suaranya sekuat perasaan yang diberikan Gu Gaoting kepada lawan bicaranya, membuat orang tidak bisa menolak perintahnya.
Suara helikopter itu semakin terdengar jauh, menandakan Gu Gaoting sudah meninggalkan tempat. Saat itulah Huo Weiwu baru bisa bernafas lega.
'Haaah… akhirnya berakhir juga.' Pikir Huo Weiwu.
Sepuluh hari lagi, seharusnya selaput tambalan Huo Weiwu sudah terpasang dengan baik.
Mengalami situasi yang sulit sejak tadi membuat Huo Weiwu merasa lapar. Ia akan mendapatkan energi lagi setelah makan. Huo Weiwu langsung mengambil sumpit dan menjepit mie. Setelah menggulungnya beberapa putaran, lalu ia memasukkannya ke mulut.
Anehnya, terdengar suara ketukan pintu lagi. Huo Weiwu heran, ia pun menghampiri pintu kamarnya ini. Setelah mengintip dari lubang kecil di pintu. Ternyata ada Letnan Shang di balik pintu tersebut.
Pandangan Huo Weiwu seketika berubah jadi suram. Ia pun tidak berani membuka pintu, 'Apakah Letnan Shang masih ada urusan?' Huo Weiwu berpikir sambil mengerutkan alis.
"Komandan memerintah saya untuk menunggu Nyonya makan dan ganti baju, lalu mengantar Nyonya pulang." Kata Letnan Shang dengan sopan.
"Ya!!!" Sahut Huo Weiwu dengan kesal. Ternyata Gu Gaoting masih saja tidak memberi kebebasan pada Huo Weiwu.
******
Di dalam mobil, Huo Weiwu bersandar di kursi sambil menutup matanya untuk istirahat sejenak.
Letnan Shang tersenyum melihat Huo Weiwu yang tenang seperti ini, "Di dunia ini, belum ada siapapun yang menyinggung komandan lalu mendapatkan ketenangan hidup. Nyonya, Andalah orang pertama yang mampu melewati situasi semacam itu."
Huo Weiwu tidak membuka matanya, namun menjawabnya dengan sekenanya, "Itu kehormatan hebat."
"Kalau Nyonya pergi ke daerah militer, Anda pasti akan mencintai komandan." Letnan Shang mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
Huo Weiwu membuka matanya. Ia melirik sinis ke arah Letnan Shang, "Kau jatuh cinta padanya?" Tanyanya sambil tersenyum.
"Nyonya ingin tahu kelemahan komandan?" Letnan Shang melewatkan pertanyaan Huo Weiwu. Namun, pertanyaan ini cukup menggoda untuk didengar Huo Weiwu.