Chereads / Cinta Tuan Gu Bukan Untukku / Chapter 2 - Perlukah Aku Mengenalmu?

Chapter 2 - Perlukah Aku Mengenalmu?

Sejak gadis itu masuk ke toilet pria, Gu Gaoting sudah merasa heran dengan yang Huo Weiwu. Sejak melihat Gu Gaoting dengan pandangan sinis, ia masih berdiri di hadapannya dan sibuk membenahi roknya.

"Kriekkk!" Seketika terdengar suara pintu terbuka. Pandangan Gu Gaoting yang tajam langsung tertuju ke arah pintu. Ekspresinya terlihat tidak enak.

Seketika pintu terbuka, Gu Gaoting langsung melingkarkan tangannya pada pinggang Huo Weiwu, lalu memutar tubuh gadis ini. Ia berusaha menyembunyikan Huo Weiwu dengan tubuhnya agar tidak ketahuan oleh pria yang baru masuk itu.

Gu Gaoting dan Huo Weiwu saat ini sedang berdiri berdekatan. Posisi ini seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari seseorang yang datang dari pintu tersebut.

Ternyata ada seorang laki-laki masuk ke toilet ini, "Kalian terlalu berlebihan..." Belum selesai pria itu bicara, otaknya sudah dipenuhi pikiran-pikiran lain. Ia pun tersenyum nakal seraya yakin dengan kesimpulannya sendiri. Sambil pura-pura bersikap biasa dengan keberadaan Gu Gaoting dan Huo Weiwu, ia membuka celananya untuk buang air kecil.

Gu Gaoting lewat sambil memancarkan pandangan yang sangat dingin, pandangan itu tajam seakan ingin membunuh laki-laki itu dengan matanya, "Keluar dari sini!" Usir Gu Gaoting kepada pria itu.

Pria itu menatap Gu Gaoting. Dari ekspresi wajahnya itu terlihat rasa takut laki-laki ini kepada Gu Gaoting. Tidak salah jika mendapat penghormatan tertinggi, rasa intimidasi Gu Gaoting bisa membuat jiwa pria itu ketakutan sehingga wajahnya tampak sangat pucat.

Banyak yang mengatakan bahwa Gu Gaoting adalah penguasa yang kejam. Ia seperti pembunuh yang ada dibalik layar. Ia dikenal sangat kejam dan haus darah. Siapapun yang menyinggung perasaannya, sudah dipastikan orang itu akan mati tanpa jejak, atau minimal ia akan menjadi orang yang tidak berguna.

Pria itu bergetar, "Maaf, apakah anda mengenalku?"

Gu Gaoting mencibir dengan dingin, "Perlukah aku mengenalmu?"

"Tidak perlu, tidak perlu..." Pria itu menenangkan Gu Gaoting dan segera keluar dari toilet.

Gu Gaoting mengerutkan alis dan ikut keluar beberapa saat kemudian. Dalam suasana hati yang jengkel ia menegur pengawalnya dengan tegas, "Kalau tidak ada perintah dariku, lalat pun jangan diizinkan masuk!".

"Siap, Tuan!" Serentak kedelapan pengawal tersebut menjawab perintah dari bosnya itu. Suara jawaban pengawal yang keras itu juga menggema sampai pintu masuk toilet.

Huo Weiwu yang awalnya mengantuk, langsung terkejut mendengar suara kedelapan pengawal yang memekakkan telinga itu. Dengan ketidak hati-hatiannya, ia jatuh dan menyenggol Gu Gaoting.

Gu Gaoting pun langsung bereaksi. Untungnya ia berhasil menangkap gadis ini. Setelah itu ia berkedip dan dengan hati-hati mengatur posisi tubuh gadis ini, "Cukup, jangan bergerak!"

Mendapat perlakuan spesial seperti itu, perasaan Huo Weiwu menjadi tidak karuan, "Maaf Kak. Aku baru saja melihatnya. Tapi sungguh, menurutku hatimu seperti jarum es, aku juga tidak ingin terluka menjadi seperti bunga krisan yang cacat. Pekerjaan ini sangat tidak baik untuk kesehatanmu."

"Diam!" Perintah Gu Gaoting.

"Aku juga ingin diam, tapi kran ini juga tidak bisa dimatikan. Jangan salahkan aku kalau air ini juga mengotori dirimu." Ujar Huo Weiwu menanggapinya.

Dengan tatapan tajam Gu Gaoting berkata, "Huo Weiwu, kau punya kran?"

Mendengar Gu Gaoting menyebut namanya, Huo Weiwu tersadar bahwa pria itu mengenalnya. Huo Weiwu langsung menoleh. 

Namun dengan cepat Gu Gaoting menutupi kepalanya kuat-kuat. Hal ini membuat Huo Weiwu tidak bisa bergerak dan melihat ke arah Gu Gaoting.

"Pergilah ke toiletmu." Gu Gaoting segera mengantarnya keluar dari toilet pria dan ingin segera melepaskannya.

Huo Weiwu tidak bisa memberontak, ia berdiri di depan bak untuk dilepaskan.

Gu Gaoting mengencangkan dagunya dan berkata "Jongkok!"

Suaranya terdengar sangat keras, terdengar seperti menindas dan membuat siapapun tidak bisa menolak perintah itu.

Huo Weiwu kaget. Awalnya ia kebingungang karena harus berjongkok di lantai untuk memecahkan kecanggungan situasi ini. 

Wajah Gu Gaoting yang tegas tampak semakin jelas dengan bayangan dari sisinya.

Kemudian ia pun pergi keluar, lalu memerintahkan satu pengawalnya, "Suruh pemilik klub ini untuk mengantarkan wanita itu pulang. Kalau ia masih berani menjual bir kepadanya, kupastikan besok akan kututup klub ini."

"Kalau dia pergi ke club lain?" Tanya pengawal itu dengan hati-hati.

Gu Gaoting langsung menjawabnya dengan marah, "Tentu hal itu tergantung orang yang berani membawanya ke sana!"

"Duakk!" Seketika terdengar suara tidak biasa dari dalam toilet.

Pandangan gelap Gu Gaoting terpancar sangat suram. Ia pun berbalik dan membuka kembali toilet.

Huo Weiwu berbaring di lantai. Ia tampak sangat menyedihkan, Gu Gaoting menatap gadis itu layaknya binatang kecil.