Senyumanmu begitu sederhana menghiasi wajah manis yang semakin perlahan cantik dari semenjak masa awal pertemuan di kota hujan.
Perlahan kamu tumbuh menjadi gadis matang yang kian mandiri, bahkan menjadi penyeimbang kedewasaanku kala runtuh menjadi begitu rentan tak berdaya hingga keluh kesah juga menyesakkan dada.
Kita pernah berjalan saling sendirian menatap kehidupan hingga kembali dipertemukan kemudian bersatu dengan gusar, namun ungkapan kasih menepis kegundahan untuk memperkecil jarak hingga menjadi suatu ikatan utuh..