Apa yang terjadi padaku? Ini Bukan Rumah sakit? Apakah aku sudah mati? Namun, Tubuhku masih utuh.
Aku bisa menggerakan nya dengan bebas, yang lebih anehnya Tempat apa ini? Kamar bangsawan?
Aku terbaring diatas kasur yang sangat mewah.
Sepertinya ini memang rumah orang kaya, Namun kenapa aku bisa berada disini?
Jika dilihat lebih baik Tubuhku terasa berbeda, ini terasa lebih sempurna dan ringan.
Apakah aku dipindahkan ke dunia lain? Atau direinkarnasikan?
Mungkin iya...
Sepertinya ada cermin disebelah sana..
"Eh... Tunggu?? Siapa Pria yang sangat tampan ini? aku?."
Jika dilihat lagi kamar ini begitu luas dan megah bukan? Mungkin kamar seorang Raja lebih cocok mendefinisikan nya.
*Tok *Tok *Tok
"Yang Mulia, Apakah anda sudah bangun? Maafkan saya yang mengganggu istirahat anda, Namun ada sesuatu yang penting yang harus saya bicarakan."
Aku terkejut ketika ada yang mengetuk pintu, dan lagi siapa 'Yang mulia' ini? Disini tidak ada seorang pun selain aku.. Aneh..
"Yang Mulia?, Apakah anda baik - baik saja?."
Tidak ada 'Yang mulia' disini oii...
Tunggu, Jika dipikirkan, Tubuhku Berbeda dari diriku yang lama.
Baju yang ku kenakan juga sangat mewah.
Apakah aku yang mereka sebut 'Yang mulia'? Atau tubuhku lebih tepatnya?
Sepertinya aku memang sudah mati dan bereinkarnasi ke dalam tubuh ini.
"Yang Mulia?!, Jika anda tidak menjawab saya akan Masuk langsung"
Sepertinya keadaan akan gawat jika aku tidak menjawabnya.
Fuh...
"Tenang saja, Aku tidak apa - apa, Tunggulah disitu."
Wow... Aku terkejut, suaraku sangat bermartabat.. Dan juga Arogan..
"Oh.. Anda baik - baik saja. Baiklah Hamba akan menunggu disini."
Cih... Apa yang harus kulakukan? Bagaimana jika aku bukan yang mulia yang dia sebutkan.
Tapi Dia sudah mendengar suaraku dan mempercayaiku.
Apakah aku harus berpura - pura menjadi yang mulia untuk sementara waktu...
Baiklah sudah kuputuskan aku akan menghadapi kenyataan ini, Apapun yang terjadi.
Aku berjalan ke arah lemari, Membuka lemari itu dan apa yang ada didalamnya adalah sejumlah pakaian yang sangat Seperti fantasy.
Aku mengenakan Pakaian seperti Kemeja dengan jubah yang menjulur kebawah dan kerah yang agak tinggi.
Seperti pakaian Raja iblis Suci... Hm fufufu..
Ow.. Gawat Jiwa Chuunibyou ku Bangkit..
Selesai Mengganti pakaian dan bersiap aku berjalan perlahan ke arah pintu dengan cara yang elegan.
Meskipun patokan untuk elegan itu aku tidak mengetahui nya seperti apa.
*Druruuu
Pintu Terbuka menghasilkan suara yang menderu. Seperti yang diharapkan dari kamar 'Yang mulia' selain megah, indah dan mewah. Pintunya juga sangat besar.
Dan Terlihat lah sesosok pria tampan berambut hitam sedang berlutut. Pakaian yang dia kenakan sepertinya memiliki jenis yang sama dengan yang ku kenakan.
Namun Ada perbedaan dari segi kualitas dan aura yang dikeluarkannya.
"Saya senang melihat anda baik - baik saja, yang mulia."
Bagaimana aku harus menjawabnya? Jadi aku beneran yang mulia ?
Pikirkan!! Apa yang dikatakan seorang Raja disaat seperti ini..
"Um..."
Pada akhirnya aku Hanya mengangguk.
Namun Kilatan mata kagum pada pria itu sempat terlihat.
Apa itu hanya halusinasi ku?
Suasana Dilanda keheningan untuk beberapa saat..
Ini membuatku sangat takut, Suasana sangat canggung apa ini?
Aku memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu, sebab aku sudah tak tahan dengan keheningan ini.
"Jadi, Apa yang ingin kau bicarakan?."
Sungguh nada yang arogan!!..
Ada apa dengan suara dan kata - kata ini..
Itu secara Refleks aku keluarkan.
"Pertama Maafkan saya yang telah mengganggu yang mulia yang hebat ini, Namun untuk sekarang Kita harus pergi ke tempat yang lain berada terlebih dahulu."
Ap-Apa? Apa yang dikatakan pria ini dengan penuh kehormatan? aku tidak mengerti.
Dan lagi siapa namanya!!? Bukankah gawat jika aku bahkan tidak mengetahui nama dirinya?.
Jangankan mengetahui nama dia, Aku sendiri tidak tahu nama 'Yang mulia' Ini yang berarti aku sendiri.
"Baiklah, Kemana kita akan pergi? dan siapa namamu? Aku lupa."
Argh.... Aku mengatakannya!! Ini sama saja dengan membongkar identitas diriku sendiri!.
Bagaimana jika dia membunuh aku??!.
Dilihat dari penampilannya, Sepertinya dia seorang prajurit yang sangat kuat.
"Yang mulia dan saya akan pergi ke ruang Konferensi yang biasa kita gunakan untuk melakukan pembicaraan penting."
"Jadi begitu? Anda melupakan nama saya, Mohon maaf saya tidak memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya lupa bahwa anda cenderung tidak mengingat kami. Tapi, Bukan berarti saya menghina anda. Tidak mungkin. Saya hanya memaklumi, Bagi anda yang hebat kami bahkan tidak layak untuk diingat. Namun kami juga ingin berguna untuk anda."
"Nama saya adalah Karlan Draconis Nigrum Salah satu dari 10 Jendral Surgawi yang anda Ciptakan."
Karlan? Nama yang unik sekaligus aneh. Apa semua nama fantasy seperti ini? entahlah.
Dan Juga Apa itu 10 Jendral Surgawi... Yang membuat namanya pasti adalah chuni akut tingkat tertinggi.
"Um.. jadi kau karlan, Maafkan aku karena telah melupakan namamu."
Arogan Lagi?!!
Sudahlah, aku menyerah pada apa yang dikeluarkan mulut ini. Aku hanya akan mengikuti mu saja Mulutku .
"Anda tidak perlu meminta maaf, sebuah keberadaan seperti kami bahkan tidak layak untuk dimintai maaf."
"Tidak, Bukan itu masalahnya. Aku hanya meminta maaf karena melupakan kalian. Mulai saat ini, aku akan berusaha sedikit untuk mengingat kalian."
"Begitu Murah Hatinya... Terima kasih yang mulia."
Dia menunduk dengan mata berkaca - kaca.
Apa - apaan kesenangan yang berlebihan itu!?
Dan lagi tolong jangan menangis seperti itu, kau ini sudah gak waras ya?!
Apakah yang lain juga memiliki loyalty yang berlebihan seperti ini? Tolonglah itu akan membuatku frustasi jika mereka semua seperti ini.
Sambil mengeluh aku memutuskan untuk menganjurkan untuk segera pergi ke ruangan yang telah disebutkan.
"Baiklah, Silahkan ikuti saya yang mulia."
Aku berjalan mengikuti karlan sebagai penunjuk arah, Anehnya dia sama sekali tidak curiga bahwa aku tidak hafal seluk beluk tempat ini.
Kami melewati koridor yang panjang dan luas, Seperti yang diharapkan dari sebuah istana.
Seluruh lantai koridor ditutupi oleh karpet merah yang terasa lembut. Bahkan oleh aku yang memakai sepatu.
Jendela - Jendela Semi-transparan Berjajar rapi dalam jarak yang teratur.
Sesekali kami bertemu dengan apa yang karlan sebut maid. Sejenis pembantu mungkin?
Tetapi yang menyusahkan mereka selalu membungkuk pada kami saat kami melewati mereka.
Seperti nya mereka akan terus membungkuk jika kami diam atau jika tidak diperintahkan untuk berhenti.
Tak lama kemudian karlan berbicara bahwa tempat nya ada diujung koridor ini.
..
Pintu kamar tempatku tadi memang besar dan indah, namun. Ini bahkan lebih besar, mungkin tingginya sekitar 15 meter.
Ada beberapa motif yang unik dan indah, Salah satu yang paling menonjol adalah 11 Simbol yang ada pada bagian atasnya.
Simbol yang berada ditengah terasa mirip seperti simbol Yin-yang diduniaku sebelumnya. Namun ada beberapa perbedaan yang menonjol.
Simbol ini merupakan yang terbesar dari yang lain dan sekelilingnya ada 10 simbol dari paling atas bergerak melingkar ke kanan adalah Phoenix, Serigala, Banteng, Kuda, Kalajengking, laba - laba, Hiu,Singa, Rubah, ? Dan Naga...
*Durururu
Aku yang sedang menatap dan berpikir disadarkan oleh suara pintu yang terbuka.
Kemudian, Terlihat lah ruangan yang berada di dalam.
Menakjubkan, Luarbiasa, Sangat megah dan mewah.
Semua kata itu cocok untuk mendeskripsikan ruangan ini.
Dari tempatku berada terlihat Singgasana yang megah dan indah, namun terlihat mistis.
Jalan yang menghubungkan pintu dan singgasana ditutupi oleh karpet tebal berwarna biru dengan beberapa motif emas yang dijahit.
Sementara itu Sebelum tempat singgasana, Ada 10 Kursi yang Berjajar dikedua sisi bersama dengan simbol yang sama pada pintu tadi di atas kursi itu.
Simbol Phoenix dan Naga berada paling dekat dengan singgasana, saling berhadapan.
Setiap kursi diisi oleh satu orang kecuali untuk kursi dengan simbol naga.
Biar aku tebak pemilik kursi itu pasti karlan kan?
"Semuanya. Beri Hormat kalian semua pada yang mulia, Dia yang hebat sudah ada di depan kalian."
Tanpa sepengetahuan ku dia sudah berada di depan para orang yang menduduki kursi itu.
Nada bicaranya tenang namun mengancam, Aku merinding dengan hanya mendengarnya.
Karlan berjalan ke arah samping tempat kursi naga yang aku bicarakan tadi.
Kemudian Seluruh orang mengikutinya berdiri di samping kursinya masing - masing.
Seolah menunggu aku, mereka semua terdiam tak bergerak dan tak bersuara.
Er-rm..?? Aku hanya perlu berjalan dan duduk disana bukan? Oh ayolah, Hentikan tatapan hormat dan penuh harapan itu.
Cih.. Baiklah, Sialan! Aku akan berjalan jadi berhenti menatapku dalam keheningan.
Lihat saja aku akan bertindak sebagai penguasa yang sesungguhnya!.
Meskipun aku mengatakan akan bertindak seperti penguasa.
Tapi ini sungguh berat langkah demi langkah terasa sangat berat. Aku berusaha menahan wajahku agar tetap bermartabat dan elegan.
Tidak lupa aku berjalan dengan perlahan dan elegan juga. Namun ini sungguh menyiksa.
Setelah beberapa langkah yang terasa sangat lambat.
Aku Berjalan di hadapan Kursi yang berjajar rapi, kemudian mereka berlutut secara serempak.
Cara berlutut yang bagus..
Namun, Jangan menambah beban mental kepada aku ini oi!!..
Sudahlah, aku terasa seperti ingin menangis dan mengubur wajahku ke dalam bantal.
Tetap tenang, Sedikit lagi...
Sedikit...
Akhirnya aku sampai!..
Oh tuhan, Terima kasih karena sudah membantuku melewati keadaan tadi tanpa menangis karena malu.
Jika dilihat dari dekat, ukiran - ukiran pada singgasana ini sangat indah dan detail, menakjubkan.
Membuatku melupakan apa yang kurasakan tadi, Jadi er-rm? aku harus duduk disini ya kan?
Melihat ke kiri dan ke kanan, aku kemudian perlahan duduk disinggasana itu.
Meskipun terlihat jika singgasana ini keras, namun mengejutkannya ini nyaman.
Baiklah semuanya, Mengapa kalian hanya diam saja? Apakah harus aku yang memulai pembicaraan ha?..
1 menit...
3 menit...
4 menit...
Cih... Apa boleh buat.
Pertama aku akan mencari siapa nama tubuhku ini.
Tetapi dengan cara yang tidak mencurigakan tentu saja.
Oh.. Aku punya ide.
"Kalian semua, duduklah. Akan tidak menyenangkan jika berbicara dengan posisi berlutut kalian itu."
"Ya!." -
"Bagus.. Mari kita mulai yang pertama."
"Sebagai 10 Jendral surgawi, tentunya kalian mengetahui siapa aku bukan? Sekarang, kalian Sebutkan nama kalian, selanjutnya sebutkan namaku dan berikan aku pendapat kalian tentang diriku ini!. secara bergantian."
....
"Biarkan saya terlebih dahulu, Saya sebagai pemimpin dari 10 Jendral surgawi, Karlan Draconis Nigrum. Tentunya saya tahu anda, Sang Invictus Rex!. Renka kalvein indaravissa. Pencipta kami, Sosok yang bijaksana dan sangat kuat!."
Renka Kalvein Indaravissa!?!? Tu-Tunggu, Bukankah itu nama boss yang berada pada event game yang kumainkan?!
Pantas saja aku merasa tidak asing dengan 10 Jendral surgawi. Ini sama dengan bawahan boss itu, 10 Jendral. Hanya saja itu tidak memakai nama surgawi.
Dan juga tolong berhenti memuji terlalu berlebihan seperti itu.....
"Selanjutnya saya, Saya adalah wakil pemimpin 10 Jendral surgawi, Erllina Igreed Nivea. Seperti yang dikatakan Tuan karlan Anda adalah Sang Invictus Rex, Renka kalvein indaravissa. Sosok Yang aku kagumi, dan aku cintai.
Selain pintar dan kuat, anda juga murah hati. Sosok anda yang indah bahkan lebih menakjubkan dari permata manapun."
Yang berbicara adalah sosok wanita yang sedang duduk di kursi bersimbol phoenix.
Sosoknya yang sangat cantik bisa membuat pria terkesima.
Rambut berwarna merah menyala, Kulit putih susu, wajah yang cantik. Dia terlihat seperti wanita remaja yang sangat cantik.
Oh iya.. Aku mengabaikan apa yang dikatakannya tentang menyukai dan mengagumi ku.
Karena itu bukan tertuju padaku, Namun tubuh ini..
"Cukup, Apakah kalian sudah mengetahui siapa namaku?."
"Tentu saja yang mulia!."
Mereka menjawab serempak.
"Baiklah, Jika begitu lanjutkan dengan sebut nama kalian dan pendapat kalian tentangku."
"Posisi ke-3 10 Jendral surgawi, Leon Arkuza.
Anda adalah sosok yang perkasa, tak tertandingi dan juga sangat memikirkan strategi. Sungguh sosok yang luar biasa."
Kali ini adalah Lelaki yang duduk di kursi bersimbol singa.
Penampilan nya seperti Om - Om tampan berbadan besar. Memiliki rambut emas gelap.
Sosok nya seperti seorang veteran perang dan berdarah panas.
"Posisi ke-4, 10 Jendral surgawi, Gracy Derdeni. Anda adalah sosok yang sangat baik, karena telah membuat keberadaan kita ada didunia, Sosok yang aku kagumi dan aku hormati."
Sosok Cantik lainnya huh?
Sekarang Giliran Kursi bersimbol serigala, Dia adalah wanita cantik yang tak kalah dari Erllina.Namun jika Erllina adalah sosok wanita remaja cantik yang bersemangat. Gracy lebih ke Kakak perempuan yang elegan. Ditambah dengan Rambut perak panjang nya yang indah.
"Posisi Ke-5, 10 Jendral surgawi. Line Jackals.
Anda adalah sosok yang cerdik dan licik, Dan merupakan sosok terkuat yang pernah saya ketahui. Tempat saya untuk mengabdi."
Hah? Cerdik? Licik? Aku tidak seperti itu!.
Haa... Sudahlah, yang berbicara adalah Wanita yang duduk di kursi bersimbol rubah. Perawakan nya kecil namun cukup berisi wajah nya juga cantik atau lebih ke imut?. Rambutnya berwarna putih. Namun jika aku menyukai nya itu bisa disebut pedophile.
Seperti yang diharapkan dari rubah, wajahnya yang cantik mengeluarkan aura licik.
Dan Yang lainnya Aku akan meringkas nya...
Ke-6 Adalah Gouzan Anvare [Banteng]
Ke-7 Adalah Elvarin Novara [Kuda]
Ke-8 Adalah Hark Louzinge [Hiu]
Ke-9 Adalah Kenza Ervu [Kalajengking]
Ke-10 Adalah Runa Zanase [Laba - Laba]
Satu hal kesamaan yang mereka tunjukan, Yaitu...
Mereka terlalu memujiku, atau tubuh ini!.
Bagaimana bisa mereka memuji tuan yang bahkan melupakan nama mereka sendiri?
"Pujian yang sangat bagus, Aku bangga dengan kalian!."
"Baik!.. Terima kasih yang mulia!."
"Hm... Sekarang, Karlan. Hal apa yang akan kalian bicarakan?."
"Baik... Sebenarnya..."
#Bersambung.
[Note : Ini cerita pertama saya, Maaf klo ceritanya acak - acakan dan gaje.
Jika bisa tolong tinggalkan komentar walaupun itu bentuk kritik keras. Terima kasih.]