" Kakashi Hatake dan Gin Ryaku"
Dikantor Hokage, Yamanaka Shiro melaporkan ke sandaime tentang kinerja mahasiswa baru. kelas yang dimiliki adalah elit kelas, setengahnya keluarga ninja dan sisanya ninja sipil yang termasuk terbaik dalam ujian masuk.
"Ya, mereka semua adalah siswa paling berbakat yang saya miliki. Terutama Gin Ryaku, bisa mengeluarkan Suiton dan bisa membaca serangan dengan cepat dan tepat."
" Tak heran Kakashi bisa mencapai level ini, tapi untuk Gin Ryaku, aku akan memperhatikan anak ini"
" Tapi saya takut karena Cita-Cita dia ingin mendapat uang" kata Yamanaka Shiro.
" Ya jika melihat kehidupannya, aku setuju. tapi aku akan memperhatikan anak ini"
" Baik Sandaime, saya permisi dulu!"
Setelah Yamanaka Shiro pergi, Hiruzen berdiri disamping jendela kantornya. Bakat Gin mengingatkan tentang muridnya. Hari ini, Orochimaru adalah salah satu pejuang terhebat dikonoha, dengan Minato yang lebih muda bersamanya.
Tak tahu bahwa Penampilannya telah dilaporkan oleh senseinya, Gin saat ini belajar memasak dari teuchi.
" Paman, Saya sudah memotong sayuran daging sesuai dengan perintah paman"
" Bagus, saya akan mengajari anda cara memasak mie."
Setelah 1 jam, Gin telah bisa memasak mienya dan memasang bahan-bahan. Gin juga diperbolehkan tinggal di rumahnya teuchi namun Gin menolak dan hanya ingin tinggal panti Asuhan saja karena dia tidak enak oleh teuchi yang terlalu baik padanya.
Setelah Malam, Toko tutup. Gin membongkar toko dan menutup toko, setelah selesai dia pamit ke teuchi. Gin pulang ke panti asuhan.
Saat perjalanan lewat hutan dibertemu dua orang anbu,
" Apa yang anda perlukan dari saya? " kata Gin dengan tenang merilis [Visual no jutsu].
" Anda dipanggil Danzo sama, Ikut kami" kata salah satu anbu.
" Siapa itu? kataka pada orang bernama Danzo jika ini perintah hokage, saya akan ke ruang hokage" kata Gin denga tenang.
Salah Satu Anbu langsung menyerang ke Gin, Gin menghindari dengan mudah dan lari. Dua Anbu itu menyerang secara bergantian dan gin menghindari dengan bersusah payah.
Gin lari sampai melihat Gua, dia masuk sebelum ditemukan oleh dua anbu itu. Saat akan masuk, salah satu anbu melukai lengan Gin dan darah bercucuran.
" Ah....."menjerit Gin dan Gin masuk ke gua , anbu semakin mendekat. Tiba-tiba kalung dari ibu terkena darahnya dan berubah jadi pedang hitam.
Gin menyobek baju dan mengikat ke lengannya. Tangan satunya Gin memegang pedang itu dan Gin langsung keluar dari gua.
" Nak, menyerahlah!" kata salah satu anbu.
"Hahaha..lucu sekali bahkan Sekalipun aku mati, aku tidak akan bergabung dengan kalian" kata Shinso dengan keras.
" Baiklah mati!!" kata Salah satu anbu langsung bergerak ke arah Gin.
Gin menutup matanya dan merasakan seperti kata-kata Reyligh di one piece. Dia merasakan hanya 2 orang dan saat membuka mata. Salah Satu Anbu hendak menyerang langsung Pingsan. Gin menyerang menggunakan gerakan dasar kendo satu pedang.
"[One Style Iblis : Neraka Putih]"
Salah satunya anbu yang masih berdiri tiba-tiba tidak bisa bergerak dan dalam waktu 2 detik, dadanya disebelah kiri langsung tertembus.
"Ap..." kata salah satu anbu sebelum mati.
"Matilah bertemu dengan iblis sampaikan salam kepadamu" kata Gin Ryuka. Gin setelah itu duduk karena kehabisan Pernafasan, mencoba bernafas dengan terbata-bata.
Setelah beberapa menit, Gin mengikat salah satunya digua dan yang lainnya dia buka seluruh bajunya. Gin merampok semua barangnya yang penting seperti Gulungan rahasia klan Yamanaka Seperti Membaca Pikiran dan Gulungan scrool kosong, serta beberapa shuriken dan kertas peledak. Dia juga mengambil jubah dan pedangnya disimpan di scroll.
Sementara Gulungan rahasia yamanaka, Gin menghafal sebentar dan mencoba pikiran namun gagal. Setelah membaca terus menerus, dia melihat seorang yang disebut danzo dan tujuannya untuk menangkapku. Gin mendapat juga Jutsu Seperti [Raiton: Kagebushin no justsu] dan [Katon : Jurus Api Naga Raksasa], [ Kagebushin no jutsu]. Gin puas dengan teknik itu dan dia membunuhnya kemudian dia membuat lubang sedalam 4 meter, dia memasukan keduanya di dalam dan menutupnya dengan tanah hingga rata dan sulit ditemukan. Gin menanam tanaman diatasnya sebagai untuk tanda dan agar jiwanya bisa tenang.
Gin merilis [Suiton: Pemecah air] membersihkan darah hingga tak terlihat. Gin juga membuat lubang di bawah pohon lalu menutupnya dengan lagi seperti laci seolah tidak ada garis. Kemudian Gin meanruh barang-barangnya agar tidak ketahuan dan dicurigai kecuali gulungan yamanaka, dia membakarnya hingga jadi abu.
Setelah itu dia pulang ke panti asuhan