Ketika mendengar suara tembakan itu, Aerilyn tengah mengobrol bersama Ivy. Di bangku taman rumah sakit, keduanya biasa menghabiskan waktu mereka. Tentu saja ketika Aerilyn tidak memiliki kesibukan atau ketika waktu istirahat datang. Maka dia akan langsung menemui pasien yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri itu.
Sejak kedatangan Daryo yang menemuinya, dan juga ketika dia bertemu dengan Darren. Ivy selalu mengatakan jika dia seolah mengingat sesuatu, tapi entah apa itu. Pikirannya masih sedikit buntu.
Hal ini tentu menarik perhatian Aerilyn. Dia kagum dengan perkembangan itu. Pun berniat untuk memanggil Darren lagi, jika diperlukan. Karena ya, Ivy bertingkah seperti itu setelah bertemu dan menyerang pria itu.
Maka, bisa ada kemungkinan mereka saling mengenal. Sepertinya, Aerilyn sangat berhasrat agar pasiennya yang satu ini segera mengingat banyak hal.