Pada akhirnya, pengejaran itu berakhir sia-sia. Arvin hanya bisa melihat kepergian kendaraan beroda empat yang semakin menjauh, dan kemudian lenyap dari pandangan itu.
Dia hanya bisa termenung di pinggir jalan. Bersama Kyra yang menyusul dan berdiri di sebelahnya. Pandangan penyidik wanita itu ke arah yang sama dengan Arvin. Ekspresinya tampak begitu kesal.
Bagaimana tidak? Dia yang sudah mati-matian mengejar mobil itu, tapi pada kenyataannya malah mereka kembali berhasil lolos. Kecewa sudah pasti. Terasa seperti dihantam benda tumpul tepat di ulu hati. Sudah tidak bisa dia jabarkan lagi seperti apa.
Atensi Kyra teralih pada Arvin. Menatapnya lekat. Ada raut yang tidak bisa dia baca pada wajah pria itu.
Frustrasi seperti dirinya, sudah jelas Kyra paham akan perasaan itu. Bahkan mungkin bisa saja, apa yang Arvin rasakan jauh lebih berat lagi.