Malam ini semua anggota Unit Khusus V sudah berkumpul di ruangan rapat. Sejak tadi pagi, mereka memang sudah diingatkan jika akan ada rapat lagi pada pukul delapan. Seperti Biasa.
Arvin duduk di tengah-tengah antara Bian dan Kino. Melerai kedua rekannya yang hobi sekali bertengkar ini. Pun mengantisipasi jika saja mereka berulah lagi. Bahkan, meski sudah berulang kali mendapat ancaman dari Asep, keduanya sama sekali tidak peduli lagi.
Tadi siang saja, ruangan Unit Khusus V hampir dibuat berantakan oleh kedua penyidik itu. Bian masih kesal karena ditinggalkan oleh Kino sepulang dari rumah sakit jiwa. Dan Kino terus menjadikan hal itu sebagai lelucon. Niat awalnya, dia memang ingin balas dendam pada rekan barunya itu.
Begitu juga dengan Bian. Tidak terima dengan ocehan Kino, dia pun melawan. Penyidik itu terus mengejek Kino karena tidak sadarkan diri, setelah mengobrol dengan orang yang kewarasannya sudah hilang.