Seperti embun yang datang setiap pagi, lalu tersingkir sinar matahari. Hal serupa terulang keesokan harinya. Siklus yang tiada akhir. Seperti itu pula yang namanya kejahatan.
Meski pihak berwenang berusaha menekan pertumbuhan mereka, atau mengupayakan agar kejahatan tidak terulang di kemudian hari, tetapi tetap saja. Impitan ekonomi, hasrat untuk memenuhi gaya hidup mewah, sampai amarah yang terpendam. Dapat menjerumuskan setiap manusia pada jurang kegelapan dengan mudah.
Mereka merampok, mencuri, berjudi, menjual barang ilegal, bahkan membunuh tanpa ragu. Kejahatan tersebut berulang dari hari satu ke hari lainnya.
Bahkan, tidak sedikit berita menayangkan tentang para residivis yang kembali menghuni rumah tahanan untuk ke sekian kalinya. Dengan kejahatan serupa atau berbeda. Mereka seperti embun yang hanya lenyap beberapa saat saja.