Chereads / Love In, Jakarta Tahun 7030 / Chapter 4 - Bekerja dengan Anak buah Anita.

Chapter 4 - Bekerja dengan Anak buah Anita.

"Satin" Bangun Sangat Pagi, Karena Para Kuli Sudah Sangat Berisik, Mereka Berkata Nyonya "Anita " Sedang Mencari Pekerja untuk Menjadi Pesuruhnya, Yang Melakukan Pekerjaan Apapun Yang Ia Perintahkan Terutama Mengurus Para Gadis Yang Akan Di Jual Di Rumah Bordir.

Seluruh Pekerja Sangat Antusias, Mereka Sangat Ingin Melihat Gadis Cantik, Apalagi Pekerjaan Sebagai Pembantu di Rumah Bordir, Sangat Di Sukai Para Pekerja Itu, Yang Mayoritas Kaum miskin Yang Istrinya Sendiri Berpenyakit Kulit.

Selain Bayarannya Tinggi, Mereka Kalau beruntung Bisa Melihat Para Gadis alias Wanita Tuna Susila, Saat Para Gadis Ini di Asuh Anita, Mereka Layaknya Seorang Tuan Putri, Apalagi Yang Masih Mulus dan Kencang Tububnya Ia Akan Jadi Kesayangan "Anita" dan Akan di Tawarkan Pada Para Petinggi Dengan Harga Mahal.

Sungguh Dunia Gemerlap Semu, Yang Mereka dapatkan, Sangking Miskinnya Gadis-gadis itu Merasa Lebih Baik Hidup Sebagai Wanita Tuna Susila di Rumah Bordir Anita, Sebab Mereka Mendapat kan Makanan enak , Terjamin Obat-obatan dan Selalu Bertemu Para Lelaki Hidung Belang Kaya ,Yang Meniduri Mereka Tiap Malam.

Lain Halnya dengan "Satin" Ia Sejak Jam Lima Lagi Sudah Duduk Menunggu di Pelabuhan Singgah Jakarta Distrik Satu Ini, Berharap Mendapat Pekerjaan Demi Mengumpulkan Uang yang Cukup Dengan Niat Masuk Ke "Jakarta distrik dua".

Tak Lama Datanglah Perahu Very Milik Anita ,Seorang Tangan Kanannya, Bernama

" Yanto " Memilih Semua Lelaki Yang Masih Segar Untuk Mengangkut Barang-barang Masuk Ke kapal Verynya, Karena Jakarta Zaman Ini Alat Transportasi nya Adalah Perahu Kecil dan Very yang Agak Besar Sedikit.

Yanto : Kau...kau..kau..dan Kau Anak muda..

ucap Yanto mengarah Pada "Satin".

Satin : Baik Gan...!! Terima Kasih.

Yanto Memandang Satin " Hemm Sopan juga Pemuda itu.." Guman Nya.

Yanto : Hei Kau Apa Kau Bisa Berhitung dan Membaca..??

Satin : Bisa Gan.., Sedikit Menghitung, Mengaku dan Membagi.

Yanto : Bagus...Naik Kapal..dan Kau Masuk Ke gudang Bawah Hitung ada berapa Ikatan Pakaian Dan Semua Barang-barang.

Satin : Baik Gan..,

Yanto : Nama mu Siapa..??

Satin berfikir selama Ini Ia Hanya Menerima Perintah Baru Kali Ini Ada Yang bertanya Siapa Namanya, Sedang kan Ia Memiliki nama Perempuan , dan Nama Bahan Tekstil lagi.

"Hei..Bleguk Sia,, Eta Si Agan Nanya Nama Maneh Jang...Ucap Seorang Kuli Tua.,,

[ heh..Bodoh..itu juragan Yanto Bertanya Siapa Namamu..? Ucap Lelaki Tua Itu..]

" oh..Maaf Juragan..Nama Saya Ujang Ucap Satin..,,

,"Hemm Bagus...,,Ujang Ingat Ucapan ku Ya..?? Ucap Yanto..,

Cara Berbicara Yanto Sangat Formal tidak Seperti Anak Buah Anita Yang Lainya, Ia Orang Kepercayaan Anita dalam Keuangan, dan Ia Mengenyam Pendidikan Hanya Saja Keluarganya Bangkrut dan Ia Di Culik Untuk Di Jual Menjadi, Budak, Ternyata Anita Menyukainya, Bisa Di Bilang Yanto adalah Orang Kepercayaan Anita dan Gigolonya.

"Satin Masuk Ke dalam.Kapal Very itu, Mengecek Semua Pakaian Khusus para Gadis-gadis itu, dan Semua Kosmetik Juga Sepatu, Juga Makanan dan Alat-alat Rumah Tangga Lainya.

" Satin Sangat Teliti. Dengan semua Pekerjaan, Di Sore hari Ia Akan Kembali Ke Jakarta distrik Satu dengan Sampan, Dengan Upah dan Makanan Seperti Biasanya.Ia Bersyukur Telah Mendapatkan Pekerjaan Lebih Baik,dari Kada Kuli Panggul yang Melelahkan.

Ia Di Perbolehkan Masuk Rumah Bordir Karena di Lihat Yanto ,Ujang Sepertinya Tidak Genit Seperti Pekerja Lainnya Yang Selalu Mengintip Para Gadis, Saat Para Gadis Merayu Ujang Atau Satin Tidak Merespon Mereka,Tentu Saja Satin Seorang Gadis Mana tertarik dengan Para Gadis Penjaja Sex Komersil Itu, Dalam Hatinya Ia Sangat Jijik Melihat Mereka.

Tiap Hari Rutinitasnya Sama, Menghitung dan Memasukan Semua Persediaan Ke Gudang, Hingga Suatu Hari Ia Bertemu dengan. Wanita Yang Bernama "Nyonya Anita" Ia Seorang Mucikari Yang Menor dengan Cara Jalan Yang Berlenggak-lenggok dan Kegenitan Ia Tidak Pernah Tau Kalau Itu Adalah Adik Ibunya yang Telah di butakan Oleh Harta Hingga Menghalalkan Segala Cara Untuk Menumpuk Pundi-pundi Hasil Menjual Para Gadis.