Chereads / Love In, Jakarta Tahun 7030 / Chapter 19 - kompromi dengan pangeran Satria.

Chapter 19 - kompromi dengan pangeran Satria.

Satin... tidak pernah berpikir untuk memasuki istana kerajaan sebagai calon menantu Kaisar negara 5 dimana setiap orang ingin sekali berbesan dan berhubungan baik dengan kerajaan.

Satin tidak pernah berpikir dia akan masuk dengan cara yang tidak sengaja, hanya karena ia ingin memakan sebuah mangga dan ternyata mangga itu adalah mangga hasil penelitian bertahun-tahun yang sangat sulit tumbuh, beruntung Pangeran lah yang melihatnya seandainya tidak ada pangeran mungkin nyawanya sekarang sudah di ujung tanduk dan hendak dipenggal, bibit tanaman di tahun 7000an ini, sangat langka dan sangat berharga melebihi berlian sekalipun... segala sesuatunya sangat mahal bahan makanan sulit hanya ada perairan yang luas, dimana dataran sangat sedikit dan sangat sulit ditanami, tanah tidak memiliki nutrisi lagi segala sesuatunya di tanam dengan hidroponik.

keesokan harinya satuin terbangun dengan dibangunkan oleh dayang yang diperintahkan langsung oleh pangeran Satria kusumabangsa kedua.

" calon Ratu silakan Anda bangun dan ikuti kami "pintah dayang-dayang tersebut.

" Ada apa ini Bukankah Pangeran telah memerintahkan agar siapapun tidak bisa memanggilku keluar kamar..?" ucap Satin.

" Tapi ini adalah perintah langsung dari pangeran Satria Kusuma Bangsa..!" saut Sang dayang-dayang.

satin masih ragu ia masih trauma dengan peristiwa kemarin saat selir Rita memanggilnya Dan Hampir saja melukai wajah cantiknya.

Pangeran Satria pun datang dan masuk ke kamar Sebab ia mendengar seluruh percakapan satin dan dayang suruhannya iapun berkata pada saat ini bahwa itu memang benar adalah perintahnya.

"satin aku memang memerintahkan dayang-dayang istana itu untuk membawamu melakukan pelatihan calon Ratu memberimu pendidikan dan wawasan Bagaimana menjadi ratu selanjutnya "ucapan Pangeran Satria Kusuma Bangsa.

satin berfikir dengan keras diyakini memicingkan matanya dan memandang tajam kearah Pangeran Satria bukan ini tujuan hidupnya setelah ia berangkat dari Bogor yang kumuh ia masih mengemban amanah sang ibunda dan harus mencari adik sakit Bunda yaitu bibinya Anita sementara selama ini ia dekat dengan sang bibi, hanya takdir saja yang belum mempertemukan mereka sebagai layaknya ponakan dan dan bibinya.

" Pangeran aku mungkin miskin dan bodoh tapi aku masih memiliki amanah dari Ibuku mendiang Ibuku pernah berkata agar aku mencari adik Ibuku yaitu bibirku Anita dan hingga kini aku belum menemukannya aku belum pantas menjadi ratu mu Mengapa kau sangat ini menjadikanku ratumu sementara para selir dan wanita-wanita yang cantik lainnya banyak" Ucap Satin.

" Satin... tidak ada yang terbaik dari wanita murni, kedudukanmu lebih tinggi dari wanita manapun di Indonesia, saat ini kau tahu banyak sekali wanita yang ingin menjadi pendampingku bahkan selir tapi mereka sudah tidak murni, sementara keturunan bangsawan darah biru yang hampir punah Ini, ditahun 7000-an ini... harus dilahirkan oleh seorang wanita murni dan itu adalah kau...!" Ucap pangeran Satri.

mendengar ucapan pangeran yang begitu gamblang dan jelas ini membuat satin ketakutan Apakah menjadi wanita murni dan suci begitu dicari saat ini tidak bisakah dia hidup dengan sederhana dan biasa saja dengan menjadi bangsawan ia mengemban tugas yang berat sementara jauh dilubuk hati satin ia ingin merubah keadaan menjadi lebih baik tidak seperti bentuk distrik saat ini yang kumuh dan brutal.

"Pangeran Beri aku waktu untuk menjadi lebih baik, aku ingin mempelajari sesuatu di distrik 100 ini yang merupakan pusat pendidikan, Aku ingin mempergunakan keahlian ku untuk membantu sesama, begitu miris hidup di tahun ini melihat para gadis menjual diri hanya untuk sesuap nasi, ditambah sulitnya bahan makanan bagi kami yang hidup dibawah garis kemiskinan "ucap Satin.

mendengar penjabaran satin Pangeran tersenyum dalam hatinya meskipun ekspresi dan mimik wajahnya tidak menunjukkan itu di hadapan satin, ia bangga Ternyata wanita yang akan menjadi calon Ratunya memikirkan Bagaimana kehidupan rakyat, Pangeran Satria berpikir dia memang layak menjadi seorang Ratu, pemikirannya maju ke depan tidak seperti para selir yang hanya mementingkan kekayaan dan kekuasaan serta kedudukannya sebagai seorang bangsawan.

" kalau itu maumu Baiklah aku akan mempersiapkan pendidikan yang layak untukmu Apa yang ingin kau pelajari di distrik 100...?" tanya Pangeran Satria Kusuma Bangsa di dalam kabupatennya

" apapun itu seluruh pelajaran dan wawasan yang luas itu aku ingin mempelajarinya bahkan ilmu bela diri aku ingin melindungi diriku sendiri dari kejamnya dunia di tahun 7000-an ini"pinta satin

" bagus itu baru calon Ratu ku tapi ingat satin Kau adalah calon Ratu jangan berbuat macam-macam yang merendahkan martabat Keluarga Kerajaan atau jangan sampai ada pria lain yang menaksir dirimu atau kau berselingkuh dariku hukumannya akan sangat kejam bagi dirimu satin dan yang lebih penting jangan berani-berani kau melarikan diri dari ku...!" Peringatan Pangeran Satria.