[tio pove]
sehari telah berlalu, kini aku mulai bersiap-siap untuk mengajarkan mereka berdua hal hal yang sangat sederhana dari menghafalkan semua tulisan alfabet dan cara pengejaannya juga
walau itu mungkin akan menjadi hal yang sangat sulit tapi karena usia mereka yang masih muda dan ditambah dengan karakteristik manusia pada zaman masa lalu semakin menambahkan kecepatan mereka berdua dalam belajar walau tidak secepat manusia jaman modern sih seperti seorang yang bahkan belum lulus sd bisa membuat pesawat terbang hanya dengan melihat di internet.
" oke pikiran itu masih terlalu jauh dan juga aku harus fokus ke hal yang sederhana dulu dan menguasai sepenuhnya sampai membuat barang yang lebih canggih lagi' pikirku dan segera menatap mereka yang sudah selesai mandi dan berpakaian dan untungnya aku sudah membuat baju sederhana yang terbuat dari kulit hewan walau sangat kasar di kulit sih tapi mau bagaimana lagi saat ini aku masih terbatas dalam mesin dan hanya memiliki senjata saja dan beberapa perlengkapan sehari hari.
"oke kalian berdua sebelum kalian akan kuajarkan.... kita harus makan dulu agar pikiran kita lebih jernih lagi oh dan juga kalau kalian selesai makan kalian harus minum ini dulu ya"kataku sambil mengeluarkan susu sapi dari sebuah teko dan segera menumpahkannya ke cangkir yang sederhana dari sebuah bambu yang sudah dipotong dan dibersihkan sepenuhnya dengan pola bunga yang melingkari cangkir tersebut
setelah itu kami pun segera pergi ke ruang makan yang sederhana dengan dipenuhi berbagai macam jenis makanan tradisional seperti ares dari batang pisang(makanan khas lombok), ikan bakar(tidak termasuk), kedelai rebus.
segera aku pun duduk dengan pelan dan segera duduk bersila untuk mebacakan doa makan di dalam hati dan segera membasuh tanganku ke dalam mangkuk yang berisi air dan dengan itu aku pun mulai melahap makananku secara perlahan.
disisi lain zaenab dan sahlan masih bingung, bingung dengan yang kulakukan tapi dengan segera mengabaikannya . Dan memakan makanan yang terlihat enak itu dan secara cepat tapi segera terbatuk batuk,yang membuatku menggeleng-gelengkan kepalaku hanya menganggapnya lucu dan segera aku pun memberi mereka air minum.
" ini minunlah secara perlahan-lahan agar tak tersedak lagi"kataku dan segera melanjutkan makan. Disisi lain aku, entah kenapa aku mulai merasa sangat hidup dan hangat sekali di hatiku setelah bertahun-tahun menghadapi perang dunia ketiga tersebut sampai dimana aku terkirim ke masa awal perang dan dimana indonesia dijajah oleh bangsa eropa yaitu portugis dan bertemu dengan mereka berdua membuatku jadi teringat masa kecilku yang penuh dengan keceriaan sampai aku mencapai umur 18 tahun, aku bergabung ke tentara angkatan laut hanya untuk menjadi ahli perancang/perakitan disana dan juga beelaih terus menerus hanya untuk melanggar batas tubuh.
(A/N:maaf sepertinya di bab sebelumnya aku mengatakan belanda, tapi seharusnya itu adalah portugis dan disusul dengan belanda)
......
[zaenab pove]
selama makan bersama aku merasa ada yang aneh, tapi setelah melihat ekspresi tio yang sepertinya sedang menahan sesuatu seperti kerinduan akan sesuatu dan kesedihan karena kehilangan sampai dia merasa seperti menghela napas lega. tentunya setelah melihat hal itu aku pun merasa senang untuknya dan berpikir pasti bahwa tio telah melewati sesuatu hal yang berat dan sepertinya itu sudah terangkat.
dan juga tidak lupa aku meminum susu sapi yang seharusnya itu adalah suatu yang langka disini tapi tak tahu dimana tio mendapatkannya dan hanya tidak mempedulikannya selama tio tidak akan meninggalkanku,aku sangat takut jika tio meninggalkanku setelah dia bahkan berhasil
menyelamatkanku, dan juga menaklukan hatiku.
(A/N:Bagi yang JOMBLO semoga kalian bisa bertahan dari cobaan berat ini dan aku bahkan yang menulisnya mulai menyesal)
"tio !!!" panggilku tiba tiba yang membuat tio yang sudah berjalan keluar jadi berhenti dan berbalik menatapku debgan lembut
"eh iya apakah ada masalah di dalam pikiranmu zaenab ?" tanya tio sambil menatapku dengan lembut seolah seperti dia mencoba mengatakan jangan takut dan kaku di depannya tentu saja aku pun mencoba untuk segera mengeluarkan semua perkataan ku yang kusimpan selama ini ke yang terdalam dari pikiranku.
"tio,bolehkah tinggal,tinggal bersamamu selamannya...." teriakku dengan keras ke tio yang menyebabkan sahlan yang sudah diluar goa bisa mendengarnya membuatku sangat malu sekali tapi sudah terlanjur juga
disisi lain,tio yang saat ini menatapku yang sedang malu malu mulai tertegun tapi segera mulai tenang dan tersenyum cerah sambil mengatakan sesuatu
"tentu kau boleh tinggal bersamaku selama kau mau"kata tio dan segera ada beberapa gumaman pelan keluar dari mulutnya'bahkan jika kau mau aku bisa menikahimu dan mempunyai anak 2,3,5,6 atau bahkan lebih'gumamnya tapi aku tak bisa mendengarnya karena terlalu pelan
"hoi kalian berhentilah bermesraan dan segera kesini untuk belajar"kata sahlan yang sepertinya mulai tidak sabaran tapi cukup membuatku kesal sih"uh emang kau tidak belajar juga ah dan lagipula yang mengajar adalah tio bukan kamu'pikirku tapi tak mengatakannya
........
akhirnya belajar pun dah selesai dan tak terasa 4 jam berlalu tapi itu adalah waktu yang sangat hebat juga karena bisa diajarkan sesuatu yang menarik oleh orang yang kau suka
dan juga cara mengajar tio sangatlah mudah di pahami yang bahkan aku tak butuh waktu yang lama untuk memahaminya tapi sepertinya sahlan sangat kesulitan dalam belajar tata krama dan akal sehat tapi sangat pintar dalam menghapal semua huruf alfabet dengan lancarnya
"baiklah selesai dan waktunya untuk istirahat sejam dan segera mulai mengumpulkan bahan makanan dan aku akan mengumpulkan benda yang bisa dijadikan sesuatu yang berguna"kata tio dan segera aku,dan sahlan mengangguk sambil memegang panah yang di lengkapi dengan racun dan juga benda yang disebut pistol oleh tio.