Suara itu sangat magnetis. Terdengar tujuh puluh persen serak dan tiga puluh persen kurang ajar. Itu seperti membuka anggur yang luar biasa; sangat memabukkan.
Le Yao Yao bergidik seolah dia disetrum oleh petir. Dia merasa seolah ada arus listrik mengalir di tubuhnya.
Suaranya begitu mempesona. Itu seperti memiliki semacam kekuatan gaib. Kedengarannya sangat menenangkan dan menyentuh. Jika ini adalah zaman modern, dia mungkin akan menjadi Raja Balada atau sesuatu.
Tapi, siapa pria di balik layar itu? Mungkinkah dia Leng Jun Yu yang legendaris?
Le Yao Yao tidak yakin, yang bisa dia lakukan hanyalah berhenti dan menatap. Butuh beberapa saat sebelum dia tersadar dari ketakutannya. Tapi sebelum dia bisa mengatakan sepatah kata pun, seorang pria yang tampan seperti Dewa muncul. Dia merasakan ledakan dalam pikirannya; seolah tanah telah diguncang oleh guntur. Dia membeku di tempat.
Ya Tuhan!
Pria tampan seperti itu ada di dunia ini?
Rambutnya didorong ke belakang saat tetesan terus menetes dari rambutnya ke dadanya. Itu merembes melalui pakaiannya dan itu menonjolkan tubuhnya yang cantik.
Dia sekitar 180cm, bahu lebar dan kaki ramping, ramping dan tegap seperti model. Selain itu, dia jelas baru saja keluar dari bak mandi. Dia hanya mengenakan pakaian dalam berwarna krem dengan simpul yang sangat longgar di pinggangnya.
Namun karena kelembaban, pakaian dalam berwarna krem menempel di tubuhnya seperti lem. Sepertinya dia bahkan tidak memakai apa pun!
Faktor yang paling luar biasa adalah bahwa kerahnya secara luas memaparkan dadanya yang terbuka.
Dia memiliki kulit perunggu dan delapan Abs yang sempurna. Terlepas dari sudut mana Anda melihatnya, itu tampak seperti terpahat dengan sangat hati-hati. Dia benar-benar ingin menyentuh ciptaan yang luar biasa ini!
Saat dia terus melirik di atas dada, wajah yang menyihir seperti Dewa menghadapinya. Rambutnya sempurna dan alisnya ada di titik!
Dia menatap sepasang pupil hitam yang gelap seperti langit malam. Matanya menunjukkan kelambanan samar, dan di bawah hidungnya yang lurus adalah sepasang bibir mawar yang lembap.
Bibirnya memiliki warna bunga sakura. Dia tidak bisa membayangkan sesuatu yang lebih indah. Pandangan sederhana cukup untuk membuat seseorang menjadi hiperaktif. Dia benar-benar ingin mencium bibir itu!
Saat Le Yao Yao terus mengagumi pria di depannya, Leng Jun Yu juga sedang mengukur kasim kecil.
Leng Jun Yu terkejut betapa terbuka kasim kecil itu menatapnya. Dia tahu dia tampan, tapi karena dia masih muda, tidak ada yang pernah berani menatap begitu tanpa rasa malu padanya dengan cara mesum seperti itu.
Melihat ini, mata Leng Jun Yu menunjukkan sekilas kejutan. Anehnya, dia tidak jijik karenanya. Bahkan, dia merasa sedikit lucu!
Mungkinkah karena ini adalah pertama kalinya ada orang yang berani menatapnya dengan cara ini? Ataukah karena kasim kecil ini?
Leng Jun Yu tidak tahu. Dia mengunci pupil matanya yang dingin dan gelap ke mata kasim yang terkejut.
Dia terlihat sekitar lima belas hingga enam belas tahun, agak kecil. Pakaian kasim biru gelap membuat kulit "dia" tampak seputih salju.
Kemudian lagi, banyak kasim cenderung memiliki kulit putih. Tetapi kebanyakan dari mereka memakai banyak riasan. Biasanya, dia bisa mencium bubuk murah mereka dari kejauhan.
Tetapi kasim kecil ini berbeda.
Kulit "Nya" seperti buah persik madu yang matang yang berangsur-angsur matang. Dia terlihat sangat lezat dan menggoda. Leng Jun Yu ingin menggigit.