"Tok....tok...took!" Tiba-tiba saja pintu kamar kos Elis ada yang mengetuk dari luar.
Elis menoleh ke arah pintu yang diketuk dari luar. 'Siapa? Apakah ada orangnya? Kayaknya tadi kos-kosan sepi, dan tak ada satu orang pun. siapa, ya?'' batin gadis itu tanpa bergerak.
"Siapa, Nduk?" Karena jarak Elis duduk tidak jauh dengan pintu, maka wajar jika ibunya juga bisa mendengar suara tersebut.
"Tidak tahu, Bu," jawab Elis tanpa bergerak.
"Kamu lihat saja dulu, siapa tahu ada tetangga kos yang berkepentingan," ucap bu Mirna, mengingatkan putrinya.
"Iya, Bu. Biar Elis coba lihat," ucap gadis itu lagi. Panggilan pun dimatikan.
"Dek Elis!" Tak lama kemudian terdengar teriakan wanita yang tidak asing memanggil namanya dari luar.
Elis pun beranjak membuka pintu sedikit dan melihat siapa di sana. Ternyata mbak Tini. Tetangga kosnya. Letak kamarnya berada di sebelah kiri, berjarak dua kamar.
"Mbak Tini. Ada apa? Masuk, sini!" serunya lagi. Sambil melebarkan pintunya.