Kembali dari kamar mandi, ketika wanita itu hendak membersihkan tempat tidur, ia melihat dasi warna biru yang dia tarik dari leher suaminya semalam. Seketika Elis pun tersenyum dan berkata seorang diri, "Aku juga tidak yakin, jika semalam itu adalah mimpi."
Elis meraih dasi tersebut. Kemudian dipeluk dan diciumnya. Aroma parfum yang biasa suaminya pakai menyeruak memanjakan hidungnya, seolah memberi sedikit penawar untuk rasa rindu yang ia tahan selama ini. Lama? Ya, walau hanya sehari, memang bagi Elis terasa sangat lama sekali.
Buru-buru ia membereskan sprei, badcover dan bantal guling yang berantakan karena ulah dia dan Aldo semalam. Setelahnya, dengan cepat ia meraih ponselnya. Di sana ada banyak pesan chat masuk. Namun, panganan wanita itu hanya tertuju pada kontak bernama my huby dengan pria dirinya dan pria tampan berkulit putih san hidung mancung.