Mendengar penjelasan papanya, Alfa tidak mengingkari, seperti apapun dia, dia memang sosok yang baik. Dan cukup bisa menempatkan diri. Tak peduli, siapa dirinya di kalangan para pembisnis. Tapi, jika di kalangan keluarga, dia memang sangat bisa menempatkan diri sesuai perannya. Peran sebagai ayah, suami, saudara, anak dan menantu.
Padahal di luar sana masih banyak sekali, orang yang jumawa karena jabatan yang dimilikinya, membuat dirinya lupa diri tak bisa menempatkan dirinya sesuai kondisi dan keadaan. Sebagai anak ayah suami dan juga saudara, merasa dirinya lah yang paling di antara semuanya.
"Alfa, masih nggak ngerti, Kenapa papa bisa menikahi wanita lain, jika memang di hati papa masih ada Mama." Entah sadar apa tidak Alfa berkata demikian. Membuat pak Roy mati kutu dibuatnya.
"Mungkin saat ini, apa belum bisa mengatakan apa alasannya padamu, Nak. Tapi bapak yakin kelak suatu saat kau juga akan mengerti kenapa."