"Iya Elis memang menarik dia cantiknya bukan karena polesan tapi cantik alami," jawab Alfa sambil tatapan matanya lurus menghadap ke depan.
"Terus kamu tertarik nggak sama dia?" tanya pak Roy, terkesan memancing.
"Ya suka. Jika tidak mana mungkin Alfq bisa bersahabat dengannya?"
"Serius cuma sahabatan doang?" Pak Roy mulai tersenyum penuh arti menggoda putranya yang seperti menutupi sesuatu.
"Pas kita sudah sampai rumah. Apakah Papa tidak merasa lelah?" timpal Alfa mengalihkan pembicaraan.
Melihat ekspresi gugup yang ditunjukkan pada putranya sendiri, pria itu tersenyum dan memiliki asumsi, kalau selama ini Alfa terlihat jelas di depan semua wanita termasuk juga Ratna dan Rizu, pasti itu karena Elis. Tapi, sayang sekali putranya tidak beruntung. Karena gadis yang dia cintai sudah memiliki pasangan dan akan menikah dalam waktu dekat.
***