Kembali, Riyan menuang wine ke dalam gelasnya dan meneguknya habis. Setelahnya, giliran bungkus rokok berwarna putih, yang jadi sasarannya. Diambil isinya sebatang, kemudian ia sulit dengan korek dan menghisapnya dalam-dalam.
"Aku sama Abi itu apa bedanya Elis? Kita sama-sama pria yang pernah normal. Jika kau bisa menerima Aldo apa adanya, tidak bisakah kau menerima dan mencintaiku apa adanya? Bawa aku kembali pada sisi yang normal. Aku rindu sentuhan wanita. Tapi, hanya kamu yang kuinginkan," ceracau Riyan seorang diri sambil memainkan kepulan asap ke atas udara.
Puas bermain dengan asap rokok dan pikirannya, itu mengeluarkan benda b b dari dalam saku kemejanya. Kemudian iseng sendiri pesan pada Aldo. Menanyakan apa saja yang mereka lakukan dan sudah tidur apa belum. Karena tidak ada jawaban pria itu berpikir kalau, Aldo sekarang sudah tidur. Jadi, ia menjelajah ke galeri, melihat Album foto kenangan bersama dia dan Elis, serta Agus selama satu tahun terakhir.