Elis terkejut dengan kedatangan Aldo yang tiba-tiba saja muncul, langsung mendongak dan menatap tajam ke arah pria itu. "Aku sudah gila apa? Membeli bunga sebanyak ini, untuk apa? Kau pikir aku ini kuda lumping, yang makan bunga segar?" maki gadis itu. Yang tanpa ia sadari Lisa masih ada di dalam sana.
"Kamu kok ngatain aku gila?" protes Aldo. Sambil meluruskan tubuhnya yang semula bersandar di meja kerja Elis.
"Lagian bunga sebanyak ini buat apa Aldo?"
"Ya buat kamu bawa pulang buat apa?" jawab Aldo.
"Ini dua hari pagi juga udah layu maksimal tiga hari juga kering. Mubazir tau nggak sih?" protes Elis dengan kesal.
"Ya enggaklah, bawa pulang aja taruh kamar. Buat hiasan tempat tidur, untuk malam pertama kita nanti malam," jawab Aldo sambil cengar-cengir kagak jelas.
Elis melotot kearah Aldo, kemudian tangan kanannya meraih buket bunga dari Riyan. Kemudian memukulkannya ke arah pria itu dengan gemas. "Malam pertama apanya? Dasar, mesum. Bahkan kita masih belum nikah!"