"Elis! Kamu kenapa?" tanya Aldo lagi setelah ia berpikir keras. Namun, masih saja tak ia temukan jawabannya. Karena tak ada jawaban dari Elis, ia pun tetap melangkah dan mendekat gadis itu. "Tak peduli kau mau berkata tidak atau apa. Aku mencintaimu, pernikahan Diana adalah alasan agar aku bisa bertemu denganmu. Aku kecewa dan sakit jika melihatmu seperti ini. Katakan apa salahku, Sayang. jangan diam, agar aku tahu," ucap Aldo sambil memeluk erat tubuh Elis.
Elis masih bungkam. Tapi, isakannya kian menjadi-jadi saja ketika Aldo berisik lembut sambil mengelus belakang kepalanya, menunjukkan betapa pria itu sangat mencintai dirinya. Bahkan, sekarang, tangan Elis juga ia lingkarkan pada tubuh Aldo erat, dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Aldo.
'Dasar wanita, mahkluk ajaib. Kalau iya sama dengan enggak. Jika enggak sama dengan iya. Iya, sama dengan iya, tidak sama dengan tidak. Sulit dimengerti,' umpat Aldo dalam hati.