"Kamu rencana di rumah sampai berapa hari, Nduk? Ibu sama bapak masih kangen sama kamu," ujar bu Mirna ketika mereka tengah berkumpul di teras belakang rumah.
"Mungkin semingguan, Bu. Pengennya sih lebih. Tapi, kan Elis kerja," jawab gadis itu.
"Sudah tidak apa-apa. Kenapa kamu masih kerja saja, Nduk? Kami di sini sanggup ngirimi kamu. Lagian, semua yang kita miliki juga hasil dari jerih payah kamu," timpal pak Ranu.
"Elis cuma pengen belajar mandiri saja, Bu, Pak. Jadi, tidak apa-apa. Jika kalian masih kangen sama Elis, bagaimana kalau kalian ikut Elis ke Jakarta saja?" usul Elis. Memang ini sudah dia rencanakan.
"Kalau ke Jakarta lama, kasian pelanggan nduk. Kan kebanyakan yang belanja di sini para tengkulak untuk dijual lagi di tokonya," jawab bu Mirna sedikit kecewa.
"Begini saja, Ibu kalau memang ingin ikut ke Jakarta gak masalah, ikut saja, Bu. Soal toko, serahkan saja semuanya sama bapak," timpal pak Ranu.