"Oh... ya sudah, kalau gitu buruan nikah yuk, dan panggil aku suamimu, jangan namaku, oke?"
"Gak mau," jawab Elis jutek.
Aldo terus saja menggoda Elis dengan kata-kata jenaka serta gombalan agar gadis yang ia cintai mau tertawa dan tidak ngambek lagi padanya. Sementara tangannya, sibuk mengupas apel yang Elis pinta tadi dan memotonginya kecil-kecil. Tak lama kemudian Aldo sudah menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa mengucapkan sepatah kata oun, ia menyodorkan di dekat mulut Elis sepotong apel.
"Aku sudah tak menginginkannya lagi," ucap Elis sambil memalingkan wajahnya ke samping.
"Serius? Ayolah, kamu makan ini! Aku sudah mengupasnya untukmu," ucap Aldo tanpa menyerah.
Elis masih diam. Tapi, kemudian ia menoleh dengan cepat melahap apel yang Aldo sodorkan dan menggigit tangan Aldo juga.
"Aw, aduh! Kau menggigitku," ucap Aldo.
"Habis kamu bawel banget," ucap Elis.
"IYa, iya. Maafkan aku, ya?" ucap Aldo merasa lega setelah melihat senyuman di wajah Elis.
