"Minta tolong apa? katakan saja!" jawab Aldo. sambil meletakkan piring kosong kembali di atas nakas.
"Tolong ambilin ponselku. Habis magrib biasanya ibuku telfon," ucap Elis dan menatap Aldo dengan penuh harap. Namun ada rasa sungkan juga.
"Oke, tapi kamu minum dulu, ya?" kemudian Aldo mengambil segelas air putih dan meletakkan pada bibir gadis itu dan mengambilkan benda pipih warna merah yang tergeletak di atas nakas.
"Makasih," ucap Elis sambil tersenyum.
"Sama-sama."
Elis langsung membuka layar pinselnya saat benda itu sudah berada di tangannya. diabaikannya nomor-nomor yang masuk dan yang coba menghubunginya. Ia langsung mencroll kontak dan menghubungi ibunya.
"Halo, Bu. Assalamualaikum," ucap Elis, sepertinya ia tak memberi kesempatan ibunya menjawab.
"Waalaikumssalam. Gimana hari-harimu, Nduk? Apakah kerja dan kuliahnya semua berjalan dengan lancar?" sahut wanita paruh baya itu dari seberang sana.