Pukul enam pagi Alfa sudah terjaga. Pria itu mengeliatkan tubuhnya diatas kasur berukuran king size. Karena ia malas bangun terlalu pagi dan tak ingin melihat dua wajah yang tak ingin dia lihat, ia hanya bermalas-malasan di atas kasurnya sambil memeluk guling. Memandang kasur yang sangat luas, tiba-tiba muncul pikiran konyol dari remaja itu.
'Kenapa papa menyiapkan aku kamar yang sangat besar? Meskipun ini tak sebesar kamarku di rumah. Tapi, ukuran kasurnya sama dengan yang ada di rumah. Apakah jika nanti saat aku berkeluarga gak bingung dengan tempat sempit untuk aku anak dan istriku?' batin pria itu. Kemudian tersungging sebuah senyuman. Tak lama kemudian, ingatannya langsung tertuju pada teman sekampusnya. Satu-satunya wanita sekaligus orang lain selain mendiang mamanya yang bisa membuat dirinya tertawa lepas. Elis.