Segar terasa setelah ribuan bulir air membasahi tubuh Key.Seharian ini dia pergi dari satu kota lalu tidur dan berkeliling kebun depan hostel,menciptakan keringat yang terasa sangat lengket.Dan akhirnya para penempel itu luntur juga.
"Waktu yang bermanfaat adalah mandi,ya kan ? katakan ya beibeh Key ~"
Dirinya mengoceh dan sesekali bernyanyi.Suara pintu terdengar jelas saat Key mengeringkan rambutnya dengan hair dry.
"Nat jangan masuk dulu loh,gue belum selese niih,masih keringin rambut"
Semenit setelah Key melarangnya,pintu kamar mandi terbuka.Key sedikit sebal jadinya.Tapi dia menunggu saat Nat membuka gorden yang menjadi pembatas antara wastafel dan kamar mandi.Bayangnya sudah terlihat jelas,berdiri di samping wastafel -seperti perkiraan Key-.Nat mulai menyalakan keran air di wastafel.
"Bagus,bentar yaa"
Dia mulai berkaca sedikit dan memuji dirinya,"u're perfect hah Key ~".
Key yang sadar air wastafel masih menyala langsung menyibak gorden kamar mandi.
"Nat bego ih, emang air murah apa asal buka aja.Ck !"
Key yang menutup keran wastafel terpaku setelah membaca tulis yang ada di kaca wastafel.Seperti guratan cakar.Key yang sedikit heran mengabaikan tulisan itu dan mencari Nat.
"Nat lu ngapa sih ? Nyalain air wastafel sama nyorat-nyoret kaca wastafel ? Ih lu kalo mau nakutin orang gak worth tau"
Semua yang mendengar ucapan Key terheran.Bahkan karyawan yang di sana pun terdiam.Key balik melotot mereka.
"Loh kenapa sih lu pada ngeliatin gue ?Emang gue salah ucapan ?"
Nat berdiri,"Key,aku sumpah demi apapun aku dari tadi ada di sini"
Mata Key membulat,"Apa sih ah gak lucu"
"Iya Key,dia ada di sini dari tadi,sama kita" William memberi pembelaan.
"Ah ya udah lah ya,lu ada nulis will death gak di wastafel ?"
Han menarik tangan Key dan meminta di tunjukkan wastafel mereka.Sesampainya mereka di sana,guratan cakar wastafel tak ada yang nampak.Bersih,sama seperti sedia kala.
"Apa Key ? Mana ?"
Key tertawa,"Ah mungkin gue halu yaa hahaha"
Stephanie meraba permukaan kaca wastafel.Halus,tapi ada sedikit guratan.Dia hanya bisa diam,tak berkutik.Mungkin ini yang di lihat Key.
"Kecapean aja kali lu Key,istirahat geh"
Han memberi saran.Karena memang Key sudah kelelahan sebelumnya.
"Ya,you right boy.."
Stephanie dan Nat menemani Key ke kamar.
Mereka berkumpul lagi di ruang tamu,bergabung dengan beberapa turis yang ada di sana.
"Mau makan Key ? Nanti gue anterin ?"
Tawaran Stephanie langsung di tidak-kan dengan isyarat kepala menggeleng.
"Yelah gak usah terlalu khawatir ama gue,gue mah klo capek emang gini,suka halusinasi Steph,lu tau lah yaa.Makan aja sana,gue ada jajan kok"
Jawaban Key sedikit membuat hati Stephanie tenang.Nat sudah berangkat mandi dari 3 menit yang lalu.Stephanie keluar sebentar dan mengambil nasi untuk di bawa ke kamar.Jujur saja,hatinya tidak begitu tenang walau Key sudah berusaha menenangkan nya.
"Makan di kamar kak Steph ?"
Salah satu pegawai hostel bernama Lai bertanya.
"Iya kak,di kamar mau nemanin Key"
"Saya bantu antar ya ?" tawarnya.
"Oh gak usah kak,terimakasih"
Lai tersenyum,"Baik kak,selamat malam"
"Selamat malam"
Ketika melewati lorong yang terbentang di jalan tengah menuju kolam,sudut mata Stephanie menangkap sesuatu.Dia ragu melangkah,tapi hati lebih bimbang ingin tau apa yang dilihatnya barusan.Dengan gerakan spontan,kepala Stephanie memutar.
Perasaan merindingnya luntur.Ternyata hanya seorang turis wanita yang menepi di kolam renang,bersama 2 orang kawanannya.
"Hahh,tolong dong.What i think,jadi parno gini"
Stephanie beranjak dari langkah awalnya,pergi tenang meninggalkan lorong yang menghubungkan arah kamar dengan kolam renang.
Tapi,ketiga 'orang' yang dimaksud menoleh seakan sadar sedang diawasi walau sedetik.
Lebih tidak sadarnya lagi,bahwa 'orang-orang' itu kini menghilang bagai asap.Bermaksud menunggu waktu yang nyaman.
°°°°
"Okay,get ready Nat"
Nat yang sudah membersihkan tubuhnya mengayun baju yang beberapa jam sebelumnya sudah di pakai.Menuju ruang laundry yang tak jauh dari kamar mereka ber-tiga.Stephanie dan Key asik makan ayam dan bercerita bersama.
"Nat,gue bawain makan nanti gabung sini ya ?" tawar Stephanie.
"Ok girl,as you like it"
"Nat lo mau laundry baju ? Sekalian punya gue tolong ya ?" pinta Key.
"Tanpa lo memohon bakal gue cuci itu baju,kek kenal gue 5 detik aja sih lu.Sini mana,punya lo juga Steph"
Stephanie berjalan meraih beberapa pasang baju lalu memberikannya kepada Nat yang sudah membawa keranjang baju kotor.
"Thks bebe"goda Key
"Pajak iye jan lupa"
"Dasar anak mak kos"
Ruang laundry jaraknya sedikit ke kanan dari arah kolam renang.Ruang tengah dan kolam renang bersebrangan,jadi tetap terlihat ruang tengah.Suara gaduh dari ruangan tersebut terdengar sangat jelas.
Mesin dinyalakan,Nat mengisi setengah tempat dengan air.Lalu memutar tombol mencuci.Nat lalu mendatangi Han yang sepertinya sedikit mengantuk.
"Han,nanti tolong lo angkat cucian gue ya.
Taroh aja di tempat ranjang,biar besok langsung gue bilas ok ?"
Han mengangguk,"Ya"
"Tidur aja bego klo udah ngantuk.Dih cowok apa sih lu plis deh"
"Masih seru kuyang,ih lu bawel ye kayak ayam jantan"
"Bodo ya,inget cucian loh"
"Iyee Nat iyee,inget"
Nat menuju dapur sebentar lalu mengambil seteguk air dan pergi ke kamar tidur.Sedikit suara Stephanie dan Key bercanda riang.
Nat memutuskan untuk bergabung sebelum dia benar-benar pergi dari dunia nyata ini.
"Yaa,here we go"
Gumamnya pelan.
°°°°