Massimo benar-benar dalam mood yang buruk, setelah tahu kalau salah satu orang kepercayaannya kabur emosinya jadi tidak terkontrol. Pablo yang dirasa memiliki hubungan paling dekat dengan Darius pun menjadi bulan-bulanan Martin.
Selama tiga hari Pablo diinterogasi secara langsung oleh Martin, Martin tidak percaya dengan alasan yang Darius tulis di surat yang dia tinggalkan untuk Pablo. Martin yakin sekali Darius memiliki alasan khusus kenapa dia pulang ke Barcelona, mengingat Darius adalah seorang yatim piatu yang tidak memiliki keluarga rasanya aneh jika Darius mengatakan ingin mengambil cuti selama beberapa minggu karena ingin menjenguk kerabat jauhnya.
"Bagaimana?"
Martin menggeleng pelan. "Nihil, Tuan. Semua anak buah kita di Barcelona juga belum ada yang berhasil menemukan keberadaan Darius."
Massimo mengeraskan rahangnya. "Cari sampai dapat, aku tidak akan tenang sebelum pengkhianat itu ditangkap. Bawa dia kehadapanku, hidup ataupun mati."
