"Massimo, dia sudah merenggut kesucianku, uncle." Gina kembali bicara dengan suara serak nyaris tak terdengar.
"Apa!!!!!"
Brigitta kembali langsung memeluk Gina dengan erat, sementara Patrick langsung menutupi mulutnya menggunakan kedua tangannya. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Karena Gina semakin histeris akhirnya Brigitta mengajak Gina masuk ke kamar berdua, sementara Patrick masih diruang tamu bersama kedua putranya yang masih berusia lima belas tahun.
"Daddy .."
"Kalian masuklah ke kamar," titah Patrick lembut pada kedua putranya.
"Ok Daddy." Pedro dan Andres pun masuk ke dalam kamarnya meninggalkan sang ayah sendiri.
Setelah kedua anaknya masuk ke dalam kamar, Patrick kemudian mengacak-acak rambutnya dengan kasar.
"Gina diperkosa Massimo."
"Fuck… putriku, putri baptisku...aargghhh."
"Kau bodoh Julian, ini salahmu. Kau benar-benar ayah yang tidak bertanggung jawab."
"Sandra, maafkan aku. Maafkan aku tak bisa menjaga putrimu."
"Jesus."