Gina menggigit bibirnya tanpa sadar saat mendengar suara pria yang sedang berada di ujung telepon.
"Kenapa diam, Gina? Apa kau terlalu merindukanku sampai tak bisa berkata-kata?"
Pria menyebalkan bernama Lucas Dom sang pembohong itu kembali bicara dengan penuh percaya dirinya, sepertinya Lucas belum tahu kalau kebohongannya sudah terbongkar saat ini.
"Darimana kau mendapatkan nomor ponselku?"
"Ayah mertuaku."
Sialan!
"Jaga bicaramu, siapa yang kau sebut ayah mertua itu, Lucas? Daddyku tidak akan mungkin mau punya menantu pria berbahaya sepertimu."
Lucas terbatuk, ia terkejut saat mendengar perkataan Gina. "A-apa maksud ucapanmu, Gina?"
Gina gemas sekali, rasanya ingin sekali ia memaki-maki Lucas saat ini juga karena sudah berani membohonginya. Namun karena tahu harga dirinya akan jatuh jika melakukan itu akhirnya Gina menahan diri untuk tidak marah.
"Aku sudah tahu siapa dirimu yang sebenarnya Tuan Lucas Dom."
Hening. Tak terdengar suara.