Massimo terbangun dari tidurnya ketika cahaya matahari yang menyeruak masuk melalui tirai mengenai kedua matanya, entah sejak kapan Massimo sudah berada di atas ranjangnya. Padahal tadi malam ia menikmati minuman kerasnya di ruang kerja ditemani dua pelayan pribadinya.
Dengan sedikit malas Massimo duduk dan bersandar pada kepala dipan, mencoba mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya kembali. Perlahan kesadaran Massimo kembali, pria itu berhasil mengingat satu persatu kejadian yang membuatnya kesal tadi malam.
"Gina…"gumam Massimo tanpa sadar, entah bagaimana ceritanya tiba-tiba ia justru menyebut nama Gina ketika baru bangun tidur.