"kakak cuma mau kamu nurut, itu aja Ca. apa sulit?" ucap lelaki yang mengaku kakak dengan suara lirihnya
perempuan yang berada tepat di hadapannya hanya menunduk, dalam dan sangat dalam. bibirnya saling menempel erat bahkan tubuhnya bergetar untuk tetap menahan diri agar tidak terisak dan mengeluarkan air mata yang berlebihan. sudah berulang kali dikatakan, perempuan itu hanya ingin menolak semua perasaannya bukankah itu biasa? "akhir-akhir ini kamu ngejauh dari kakak, kenapa? kakak salah apa?"
"..."
"diem nggak bikin kakak tau jawabannya ca, kamu marah kan? kakak juga marah ca! jangan egois kamu bahkan terlihat kekanak-kanakan di usia kamu yang seperti ini!"
"aku cinta sama kakak! puas!"
dari sana, saat pengakuan itu keluar dari mulutnya mengubah segala hal tentang 'kita' diantara mereka.